Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Satgas Covid-19 Tekankan Pentingnya Vaksinasi Tenaga Kesehatan

World Health Organization (WHO) juga telah menyatakan bahwa perlindungan kepada tenaga kesehatan adalah wajib dan harus dilakukan oleh seluruh negara di dunia.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac, perusahaan farmasi China, tiba di gudang vaksin Dinas Kesehatan Sumatera Selatan di Kota Paembang, Senin (4/1/2020)/Antara-Aziz Munajar
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac, perusahaan farmasi China, tiba di gudang vaksin Dinas Kesehatan Sumatera Selatan di Kota Paembang, Senin (4/1/2020)/Antara-Aziz Munajar

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia memulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan prioritas awal bagi 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas pelayan publik.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro menyatakan kebijakan itu sangat beralasan mengingat sudah ada lebih dari 500 tenaga kesehatan yang gugur selama 10 bulan masa pandemi di Indonesia. World Health Organization (WHO), jelasnya, juga telah menyatakan bahwa perlindungan kepada tenaga kesehatan adalah wajib dan harus dilakukan oleh seluruh negara di dunia.

"Hilangnya tenaga kesehatan ini dinilai sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan sistem kesehatan dalam negeri terancam collapse (lumpuh). Padahal untuk melahirkan seorang tenaga kesehatan butuh 4 sampai 7 tahun. Sementara 100 ribu pasien Covid-19 sedang menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan," jelasnya dalam keterangan resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Senin (4/1/2021).

Reisa mengatakan tenaga kesehatan juga wajib memelihara kesehatannya termasuk melindungi keselamatan teman sejawatnya. Salah satunya melindungi diri dengan mendapatkan vaksinasi adalah kesadaran profesional.

"Dan melindungi teman sejawat, pasien, bahkan keluarga kita adalah kewajiban moral," ungkapnya. 

Soal keamanan vaksin, Reisa meyakinkan bahwa para guru-guru tenaga kesehatan yang berpengalaman puluhan tahun telah mendampingi proses pengkajian vaksin tersebut, terutama jika vaksin sudah masuk uji klinis fase 3, artinya sudah lulus uji klinis fase 1 dan 2.

"Dan yang saat ini sedang kita tunggu ialah efikasi, dimana efikasi adalah persentase penurunan kejadian penyakit pada kelompok orang yang divaksinasi," lanjutnya.

Reisa memerinci, saat ini vaksin Coronavac yang sudah tiba di Indonesia itu berbasis inactivated virus atau virus yang tidak aktif. Menurutnya, metode ini sudah dikenal selama ratusan tahun, tepatnya sejak adanya vaksin rabies.

Metode ini, jelasnya, terbukti manjur melindungi diri dan mengeradikasi penyakit menular. Bukti lainnya, sebut dia, adalah vaksin polio dibuat dengan metode ini dan menyelamatkan jutaan anak dari risko lumpuh dan kehilangan masa depan.

"Bahkan Agustus tahun lalu, kita merayakan enyah polio dari Afrika. Dan kita, bangsa Indonesia berjasa besar dalam hal ini, karena vaksin dengan platform inactivated virus ini adalah buatan PT Bio Farma," jelasnya.

Oleh karena itu, Reisa mengatakan para tenaga kesehatan diharapkan tidak perlu ragu ketika akan mengikuti vaksinasi. Pemerintah juga mendorong berbagai bentuk perlindungan lain terhadap tenaga kesehatan mulai dari memastikan tersedianya alat pelindung diri, meningkatkan kemampuan teknis dan tersedianya informasi terkini penanganan Covid-19, termasuk juga insentif dan apresiasi kerja tenaga kesehatan. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper