Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat 523 Kasus, Kematian Nakes Indonesia Tertinggi se-Asia Tenggara

Persentase kematian nakes di Indonesia dibandingkan total korban jiwa karena Covid-19 mencapai 2,3 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Eropa 1,4 persen dan Asia Tenggara 0,2 persen.
Sejumlah petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi usai bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020)./Antara
Sejumlah petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi usai bertugas di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 523 tenaga kesehatan gugur selama wabah Covid-19. Bahkan 111 di antaranya  gugur hanya pada Desember 2020 saja.

Jumlah kematian nakes pada Desember menjadi yang tertinggi atau naik lebih dari dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Pada Mei jumlah nakes meninggal ada 12 orang, Juni 35, Juli 52, Agustus 51, September 62, Oktober 49, dan November 50 orang.

Berdasarkan data BMJ Global Health 2020, persentase kematian nakes di Indonesia dibandingkan total korban jiwa karena Covid-19 mencapai 2,3 persen. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan Eropa 1,4 persen dan Asia Tenggara 0,2 persen.

“Banyak di antara nakes di Indonesia yang gugur ini adalah anak-anak muda usia dengan yang termuda 23 tahun. Sebagian masih mendalami studi spesialis, lainn- ya profesor sepuh dengan yang tertua berumur 92 tahun, namun masih melayani dan berjuang selama pandemi,” tulis akun @laporcovid19 di Instagram, Kamis (31/12/2020).

Akun tersebut juga mencatat semakin banyak nakes di layanan primer yang berguguran, terutama perawat dan bidan. Hal ini menandakan sebaran wabah semakin dalam di masyarakat.

Berdasarkan wilayah, Jawa Timur kehilangan nakes paling banyak, yaitu 158 orang, disusul Jawa Tengah 66 orang, DKI Jakarta 66 orang, Jawa Barat 47 orang, Sumatera Utara 37 orang, dan lainnya dari provinsi lain di Indonesia.

“Kematian nakes yang semakin tinggi belakangan ini telah membunyikan alarm gawatnya situasi pandemi di Indonesia. Data kami menunjukkan, tren kematian nakes terjadi seiring dengan tingginya penularan dan kematian masyarakat karena Covid-19, yang terlihat semakin menanjak sejak awal Desember 2020,” tulis akun tersebut.

Selain itu, kematian nakes juga dinilai ebagai tanda kegagalan kita melindungi garda terdepan melawan pandemi.

“Berbagai persoalan memang masih dihadapi mereka, mulai dari keterbatasan alat perlindungan diri [APD] terutama di alami nakes di layanan primer dan praktik klinik pribadi, hingga soal kesulitan akses terhadap pemeriksaan swab PCR rutin,” tambahnya.

Bahkan, Lapor Covid-19 juga mendapatkan laporan nakes yang diminta merahasiakan adanya penularan, agar layanan rumah sakit tidak terganggu.

Persoalan semakin kompleks karena masih adanya pasien yang tidak jujur dengan gejala Covid-19, stigmatisasi, dan pandangan negatif terhadap nakes. Di sejumlah daerah, tudingan nakes yang mencari untung dengan "mengovidkan" pasien pun masih ditemui.

“Tanpa tenaga kesehatan yang mencukupi, pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, aman dan nyaman tidak akan pernah ada. Maka, lindungi nakes adalah juga melindungi kita, dan ini merupakan tanggungjawab kita bersama,” imbuh Lapor Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper