Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Rekrut Tentara untuk Bantu Tes Covid Jelang Pembukaan Sekolah

Kebijakan ini harus diambil karena tekanan kepada Perdana Menteri Boris Johnson untuk menunda kembalinya siswa setelah liburan di tengah lonjakan kasus semakin meningkat.
Arsip Foto-Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kiri) saat mendapat suntikan anti flu di kantornya di Downing Street, London, Inggris, Senin (14/10/2019)./Antara//Pool via Reuters/Jeremy Selwyn
Arsip Foto-Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (kiri) saat mendapat suntikan anti flu di kantornya di Downing Street, London, Inggris, Senin (14/10/2019)./Antara//Pool via Reuters/Jeremy Selwyn

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Inggris akan merekrut angkatan bersenjata untuk membantu pengujian virus Corona di sekolah.

Kebijakan ini harus diambil karena tekanan kepada Perdana Menteri Boris Johnson untuk menunda kembalinya siswa setelah liburan di tengah lonjakan kasus semakin meningkat.

Dikutip dari Bloomberg, Kementerian Pertahanan mengatakan 1.500 personel akan membantu memastikan sistem pengujian aktif dan berjalan ketika sekolah dibuka kembali minggu depan. Pemerintah sebelumnya mengatakan siswa yang menghadapi ujian publik tahun ini akan kembali pada 4 Januari, dengan siswa lain kembali di akhir bulan.

Tetapi semakin banyak serikat pekerja, politisi, dan ilmuwan meminta lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pengujian guna mencegah penularan virus di sekolah. Jumlah kasus baru di Inggris melonjak ke rekor harian lebih dari 41.000 pada hari Senin dan rawat inap melebihi puncak yang tercatat pada gelombang pertama di musim semi lalu, karena jenis virus Corona ini lebih ganas.

Johnson telah menjadikan sekolah tetap terbuka sebagai prioritas utama saat dia mencari cara untuk memulai ekonomi Inggris setelah berbulan-bulan pembatasan membuatnya menghadapi penurunan terburuk selama 300 tahun.

Para menteri mengancam akan mengambil tindakan hukum untuk menghentikan sekolah yang menawarkan pembelajaran di rumah sebelum Natal, tetapi pernyataan pemerintah pada Senin malam membuka kemungkinan posisi itu dibalik di tahun baru.

“Kami ingin semua siswa kembali pada Januari karena sekolah adalah tempat terbaik untuk perkembangan dan kesehatan mental mereka,” katanya. "Tapi seperti yang dikatakan perdana menteri, adalah benar bahwa kami mengikuti jalur pandemi dan terus meninjau pendekatan kami."

"Sekolah harus tetap ditutup selama 'satu atau dua minggu' untuk memastikan pengujian efektif," kata Steve Chalke, Pendiri Sekolah Akademi Oasis, kepada radio BBC, Selasa (29/12/2020).

Intervensinya mengikuti seruan serupa untuk penundaan dari National Education Union pada hari Senin lalu (28/12/2020).

“Kami akan meminta pemerintah untuk berhenti sejenak, untuk menghasilkan strategi yang jelas untuk kelangsungan pendidikan,” kata Chalke. “Menurut kami, jika Anda benar-benar peduli dengan anak-anak, Anda akan melakukannya dengan baik - berinvestasi sekarang, memberikan waktu sekarang adalah hal yang masuk akal.”

Roger Gale, anggota Parlemen di Partai Konservatif Johnson, mengatakan sekolah harus tetap ditutup sampai vaksin tersedia untuk para guru.

“Pendidikan itu penting, tapi begitu juga kehidupan dan kesejahteraan guru,” tegas Gale, anggota parlemen untuk North Thanet, di akun Twitter miliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper