Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Suap Bansos Seret Gibran dan Sritex, Rocky Gerung Sindir Politik Dinasti

Rocky menyindir politik dinasti Jokowi yang sudah kehabisan cara untuk melakukan korupsi. Hal ini diungkapkannya melalui unggahan video di kanal YouTube Rocky Gerung Official dengan judul "Korupsi Bansos Yang Salah Pak Lurah?" pada Senin (21/12/2020).
Akademisi Rocky Gerung memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (23/4/2019)./ANTARA-Reno Esnir
Akademisi Rocky Gerung memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (23/4/2019)./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Politik Rocky Gerung ikut menanggapi terseretnya Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dalam kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Berdasarkan laporan investigasi Tempo, Gibran diduga terlibat di kasus bansos setelah diduga ikut dalam merekomendasikan PT. Sritex sebagai pemasok tas (goodie bag) bansos.

Rocky menyindir politik dinasti Jokowi yang sudah kehabisan cara untuk melakukan korupsi. Hal ini diungkapkannya melalui unggahan video di kanal YouTube Rocky Gerung Official dengan judul "Korupsi Bansos Yang Salah Pak Lurah?" pada Senin (21/12/2020).

"Mungkin Istana udah nggak punya cara untuk korupsi secara beradab langsung pada korporasi. Sebetulnya publik itu dengan sendirinya mudah menimbulkan kecurigaan ke mana arahnya kalau lewat Sritex," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Bisnis, Senin (21/12/2020).

Bukan itu saja, Rocky juga menyebut model korupsi seperti itu merupakan sikap opurtunisme yang paling sempurna.

"Jadi ini bukan lagi soal etik yang nggak bisa ditegakkan, tapi oportunisme dalam bentuk yang paling sempurna untuk mem-backup seorang anak, maka lurah lakukan segala macam cara," sambungnya.

Tak tanggung-tanggung, ia pun menyinggung soal politik dinasti yang erat kaitannya dengan Presiden Jokowi beserta putra dan menantunya. Gibran tercatat sebagai pemenang Pilkada Solo 2020. Sementara itu, menantu Jokowi, Bobby Nasution unggul dan siap dilantik sebagai Walikota Medan.

"Ini semua karena ambisi. Ambisi itu tidak bisa dihalangi, ambisi untuk dinasti hari ini tidak dipastikan, maka 2024 sebuah dinasti akan lenyap," jelasnya.

Menurutnya, keangkuhan dan ketamakan kemudian bersatu sehingga memunculkan korupsi dana bansos Covid-19. Rocky juga menyebut cover majalah Tempo telah sempurna dalam menggambarkan keangkuhan, ketamakan, hingga kerakusan politik yang terjadi di Indonesia saat ini.

"Saya usulkan supaya cover itu dijadikan kaos," katanya.

Dia mengatakan pada dekade 90-an grup lawak Warkop DKI sering menyindir pemerintah menggunakan cara-cara yang tidak biasa. Rocky mengatakan jika masih ada Warkop DKI, mungkin Kasino bilang ke Indro untuk melihat cover Majalah Tempo.

Rocky membayangkan Indro akan memberi saran agar menjadikan kaos sehingga bisa diingat terus oleh masyarakat.

"Yuk, kita jadiin kaos, judulnyaa diganti banteng nilep bansos'. Kira-kira begitu bercanda zaman dulu," katanya Rocky Gerung.

Nama PT Sri Rejeki Isman atau Sritex tiba-tiba menjadi buah bibir masyarakat. Perusahaan berkode emiten SRIL itu dikait-kaitkan dengan perkara pengadaan bantuan sosial (bansos) yang menjerat Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara.

Sritex adalah salah satu pemain utama tekstil di kawasan Asia Tenggara. Dalam pemberitaan sebuah media nasional mereka diduga ikut mendapatkan 'pulung' dalam rantai pengadaan bansos. Sritex diminta untuk menyediakan sekitar 1,9 juta goodie bag bagi paket bansos Kemensos untuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Menariknya, rekomendasi pengadaan tas paket bansos itu ditengarai didapatkan dari anak sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Gibran sendiri adalah calon Wali Kota Solo terpilih yang meraup suara lebih dari 80% pada Pilkada 2020 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper