Bisnis.com, JAKARTA - Penyelidikan kasus kematian 6 anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manuia atau Komnas HAM disebut kian terang.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam. "Yang pasti fakta-fakta membuat semakin terang, puzzle-nya semakin terlihat," kata Anam, Minggu (20/12/2020).
Anam mengatakan fakta-fakta tersebut semakin jelas setelah berbagai proses penyelidikan yang dilakukan seperti meminta keterangan dari dokter yang mengautopsi jenazah 6 anggota Laskar FPI hingga memeriksa CCTV di KM 50 Tol Cikampek yang menjadi lokasi rangkaian insiden.
Rencananya, kata Anam, fakta-fakta yang dikumpulkan akan diuji persesuaian dan ketidaksesuaian satu fakta dengan fakta lainnya. Dengan begitu, fakta-fakta bisa dipilah sekaligus diuji dengan pandangan ahli. Para ahli akan dipanggil pada pekan depan.
"Ahli yang terkait tema-tema fakta yang dibutuhkan dan ahli yang dapat menjelaskan maka yang terdapat dalam obyek bukti itu sendiri secara scientivic," ujarnya.
Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya sebelumnya menembak mati 6 orang pendukung Rizieq Shihab di Tol Cikampek Kilometer 50, pada Senin (7/12/2020). Polisi mengklaim penembakan dilakukan karena para anggota laskar tersebut melawan petugas.
Baca Juga
Setelah insiden tersebut, Komnas HAM turun tangan dengan membentuk tim yang mendalami informasi dan mengumpulkan fakta-fakta dari pihak langsung. Termasuk menggali keterangan dari FPI.
Selama hampir 2 pekan ini, Tim Penyelidikan Komnas HAM sudah meminta keterangan dari Kapolda Metro Jaya, Reskrim Mabes Polri, Direktur Utama Jasa Marga, FPI, saksi, keluarga korban, dan masyarakat.
Selanjutnya, Komnas HAM akan meminta keterangan dari Kabareskrim Mabes Polri terkait dengan autopsi jasad laskar FPI.