Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperhatikan kualifikasi bagi calon menteri baru jika reshuffle kabinet dilakukan.
“Dulu,krn target2 atasi covid-19 tak terpenuhi, Presiden @jokowi pernah marah&wacanakan reshuffle kabinet. Skrg di akhir tahun, 2 Menterinya ditangkap @KPK_RI. Bagaimana kwalifikasi Menteri2 baru? Penting tetap profesional, sesuai bidangnya,berintegritas&tak ulangi masalah sejenis,” cuitnya melalui akun Twitter @hnurwahid, Rabu (16/12/2020).
Adapun, dua menteri dalam kabinet Jokowi yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi oleh KPK.
Namun, hingga saat ini Kepala Negara belum menunjuk pengganti dari dua menteri tersebut melainkan hanya sebatas mendelegasikan tugas kepada menteri ad interim.
Partai Gerindra yang menjadi pengkader Juliari Batubara dipastikan tidak menyodorkan nama calon Menteri KKP baru kepada Presiden.
Dulu,krn target2 atasi covid-19 tak terpenuhi, Presiden @jokowi pernah marah&wacanakan reshufle kabinet. Skrg di akhir tahun, 2 Menterinya ditangkap @KPK_RI. Bagaimana kwalifikasi Menteri2 baru? Penting tetap profesional, sesuai bidangnya,berintegritas&tak ulangi masalah sejenis. https://t.co/DniPj96TXf
— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) December 16, 2020
Berbeda dengan Gerindra, sempat beredar kabar bahwa PDIP telah menyodorkan sejumlah nama kepada Jokowi sebagai calon Mensos baru. Namun, isu tersebut ditampik Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.
“Urusan mengenai siapa kader PDI Perjuangan yang akan ditugaskan dan diusulkan kepada Presiden menjadi menteri Kabinet Indonesia Maju adalah wewenang dan hak prerogatif Bu Mega (Megawati) sebagai ketua umum PDIP Perjuangan," ujarnya.