Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos JNE Foto Bareng Ketum GP Ansor, Netizen Masih Mau Boikot?

JNE mengunggah postingan berupa foto bersama antara Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi dengan Ketua Umum PP GP Ansor Gus Yaqut sebagai upaya menjalin silaturahmi.
Direktur Utama JNE Mohamad Feriadi saat diwawancarai dalam acara Diskusi Bisnis yang diselenggarakan secara virtual oleh Bisnis Indonesia Group, pada Kamis (30/4/2020). JNE masih optimistis menghadapi musim puncak Ramadan di tengah pandemi pengiriman dapat tumbuh lebih dari 20 persen.
Direktur Utama JNE Mohamad Feriadi saat diwawancarai dalam acara Diskusi Bisnis yang diselenggarakan secara virtual oleh Bisnis Indonesia Group, pada Kamis (30/4/2020). JNE masih optimistis menghadapi musim puncak Ramadan di tengah pandemi pengiriman dapat tumbuh lebih dari 20 persen.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) terus berusaha memperbaiki citra perusahaannya pasca viral #BoikotJNE menggema di jagat Twitter. Terbaru, akun Twitter @JNE_ID mengunggah foto kebersamaan Direktur Utamanya bersama Ketua Umum PP GP Ansor.

Dikutip Bisnis.com pada Senin (14/12/2020), akun centang biru @JNE_ID mengunggah foto kebersamaan Direktur Utama Mohammad Feriadi bersama H. Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) selaku Ketua umum PP GP Ansor dan tokoh Nahdlatul Ulama di Rembang.

"Dalam perjalanan dinas di Semarang, Bpk. Mohammad Feriadi (Presiden Direktur JNE) dengan manajemen berkesempatan silaturahmi dgn @ansor_satu Ketua umum PP GP Ansor & tokoh Nahdlatul Ulama di Rembang. Semoga Silaturahmi tetap terjaga dengan baik. Terima kasih atas waktunya?? ," begitu cuit akun resmi tersebut.

Foto yang sama juga diunggah di akun Instagram resmi JNE.

View this post on Instagram

A post shared by JNE Express (@jne_id)

Foto dan caption tersebut mendapat tanggapan beragam dari netizen. Sebagian masih ada yang mengungkit peristiwa viral #BoikotJNE sebagian lainnya memberi dukungan.

Contohnya akun @eriemn yang menyebut bahwa unggahan tersebut terlambat. Pasalnya, jejak digital sebelumnya menunjukkan sebaliknya.

"Kalo mau posting yg gini2 tuh cb postingan2 lama dihapusin dulu deh. termasuk postingan2 pribadi nih dirut. biar kalo digali gk ada jejak digitalnya yg kobtradiktif. Kalo nggak, ya percuma. Gemana harbolnas kmrn? rame yg kirim orderan make JNE gak? ?," kata @eriemn.

Netizen lainnya, @puyingjuragandu mengungkapkan dukungannya. JNE disebut sebagai jasa kurir yang peduli anak yatim.

"Jaya selalu buat @JNE_ID ... Insya Allah Usaha Jasa anda berkah.... Kami merasakan sendiri begitu mulianya JNE memberikan kemanfaat bagi para yatim piatu & duafa... Kurirnya Juga bersahaja... Saya sering sekali melihat kurir JNE beribadah di masjid & musholh sekitar rumah saya," katanya.

Kejadian boikot JNE ini bermula saat akun Twitter @JNE_ID mengunggah video Haikal Hassan Baras saat mengucapkan selamat ulang tahun ke-30 kepada JNE, yang saat ini sudah dihapus. Bahkan, admin akun JNE membalas ucapan tersebut dan langsung mendapatkan respons negatif dari netizen.

"Alhamdulillah di #jumatberkah hari ini JNE mendapat ucapan dari Ustadz Haikal Hasan. Terima kasih atas doa-doa penyemangatnya, Ustadz. Aamiin ya Rabbal alamin...," tulis JNE beberapa waktu lalu.

Tidak sedikit netizen yang menuduh JNE telah mendukung Haikal Hassan yang diketahui merupakan Sekjen HRS Center. Sementara, HRS Center adalah lembaga bentukan Rizieq Shihab, pentolan Front Pembela Islam (FPI), yang saat ini sedang diperiksa Polda Metro Jaya sebagai tersangka.

Puncaknya, #BoikotJNE masih menjadi trending saat menjelang Harbolnas 12.12, tepatnya pada Jumat (11/12/2020) dan masih diperbincangkan hingga hari ini.

Sementara, Head of Media Relations Department JNE Hendrianida Primanti memberikan klarifikasi atas trending di sosial media terkait JNE dituding mendukung Haikal Hassan dalam video ucapan ulang tahun JNE ke-30.

"JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik bersifat netral merangkul semua golongan dan tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, dan pandangan politik sebagaimana JNE memfasilitasi seluruh kegiatan mendukung 50.000 karyawan di seluruh nusantara yang juga dari berbagai latar belakang, suku, ras, serta agama," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper