Bisnis.com, JAKARTA--Sejumlah negara termasuk Korea Selatan dan Pakistan tengah menghadapi gelombang baru virus corona yang mengancam kapasitas sistem kesehatan masing-masing.
Korea Selatan melakukan sejumlah upaya pembatasan aktivitas warga, menyusul kenaikan jumlah positif Covid-19 di negara itu. Sedangkan pertemuan lebih dari 50 orang akan dilarang di ibu kota Seoul dan sekitarnya mulai hari ini. Sementara pusat kebugaran dan bar karaoke akan ditutup.
Pada Minggu, sebanyak 631 infeksi baru dilaporkan dalam satu hari sekaligus merupakan jumlah tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.
Negara itu dipuji secara luas atas responsnya dalam menghadapi virus awal tahun ini, dengan pengujian agresif dan pelacakan kontak.
Akan tetapi, petugas kesehatan cukup kewalahan belakangan ini dengan jumlah kasus aktif di Korea Selatan yang mencapai 7.873. Ada kekhawatiran juga bahwa jumlah pasien di rumah sakit akan melonjak.
Sekarang total kasus terkonfirmasi di negara itu mencapai 37.546 kasus, dengan 545 kematian.
Menteri Kesehatan Park Neung-hoo mengatakan ada risiko penyebaran virus yang meluas jika tidak ada upaya yang dilakukan.
"Kami menyimpulkan bahwa ini adalah situasi berbahaya yang bisa berkembang menjadi pandemi nasional," katanya seperti dikutip BBC.com, Selasa (8/12).
Pembatasan juga akan diperketat di bagian lain negara itu, kata Park, tetapi pada tingkat yang lebih longgar. Aturan itu akan diterapkan setidaknya tiga minggu.
Pada Sabtu, pemerintah kota Seoul memberlakukan jam malam. Sebagian besar bisnis termasuk restoran, bar dan kafe diwajibkan tutup pada jam 9 malam.