Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 di Pasar Tradisional Terus Naik, 1.762 Pedagang Positif

Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan pedagang pasar tradisional yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia sebanyak 68 orang.
Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur melakukan penyemprotan cairan disinfektan di tiga pasar tradisional di Kecamatan Pulogadung dan Cakung./beritajakarta
Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur melakukan penyemprotan cairan disinfektan di tiga pasar tradisional di Kecamatan Pulogadung dan Cakung./beritajakarta

Bisnis.com, JAKARTA — Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di pasar tradisional selama dua bulan terakhir.

Ketua Bidang Infokom DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan total ada sekitar 1.762 pedagang pasar yang telah dinyatakan positif Covid-19. Di sisi lain, pasien konfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 68 orang.

“Ikappi mencatat Jawa Tengah menjadi provinsi tertinggi dengan jumlah 475 pedagang positif. Disusul DKI Jakarta dan Jawa Timur,” kata Reynaldi melalui keterangan tertulis pada Senin (7/12/2020).

Menurut Reynaldi, kasus konfirmasi positif Covid-19 itu tersebar di 28 provinsi, 109 kabupaten atau kota dan terjadi di 286 pasar.

“Angka kematian tercatat sebanyak 68 orang jumlah tersebut bertambah 3 orang jika dibandingkan data pekan lalu yaitu 65 pedagang yang meninggal karena Covid-19,” tuturnya.

Menurut data DPP Ikappi sudah terdapat lebih dari 207 pasar yang pernah ditutup dan saat ini dalam proses penutupan karena ditemukannya kasus positif Covid-19. Penutupan pasar terakhir terjadi di Pasar Melati, Medan Sumatera Utara dan Pasar Gisting,Tanggamus, Lampung.

Reynaldi mendorong pemerintah daerah berfokus pada penegakkan protokol kesehatan dan memperkuat tes usap di seluruh pasar.

Selain itu, Ikappi meminta pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus kepada para pedagang dalam menjaga agar pasar tradisional tetap bertahan.

“Saat ini kami sedang berjuang agar ada peningkatan daya beli masyarakat, setelah ada penurunan omzet pedagang sekitar 55 sampai dengan 70 persen seluruh Indonesia, kami terus berusaha bertahan untuk menghadapi beberapa kondisi kedepan menghadapi Natal dan tahun baru,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper