Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump keluar dari Washington untuk pertamanya sejak kalah dari Joe Biden dalam Pemilu AS dan turut berkampanye di Georgia yang akan melakukan pemilihan tahap dua atau disebut pemilihan khusus untuk menentukan nasib Senat AS.
Presiden Trump naik panggung pada pukul tujuh malam waktu setempat di kota selatan Valdosta, tepat satu bulan sebelum pemilihan khusus pada 5 Januari. Kehadirannya itu kurang dari sebulan sejak dia dinyatakan kalah dalam pemilihan presiden.
Namun ketika sebagian besar presiden yang kalah biasanya menyiapkan diri untuk perpisahan, Trump malah belum menyerah dan menentang hasil pemilu dan menuntut agar Partai Republik di seluruh negeri membelanya. Biden menang di Georgia dengan hanya di bawah 12.000 suara.
Hasil itu, meski ketat, telah dikonfirmasi oleh penghitungan ulang. Akan tetapi yang mengejutkan ketika Trump menelepon Gubernur Georgia Brian Kemp dan mendesak dia untuk menekan legislator negara bagian untuk membatalkan hasil pemilu seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Minggu (6/12).
Pertaruhan politik dalam pemilihan putaran kedua sangat tinggi. Mantan presiden Barack Obama memaparkan pada rapat umum virtual pada Jumat bahwa "pemilihan khusus di Georgia pada akhirnya akan menentukan jalannya kepresidenan Biden."
Jika penantang Demokrat Raphael Warnock dan Jon Ossoff mengalahkan senator Republik Kelly Loeffler dan David Perdue, Senat akan dibagi rata pada posisi 50-50. Artinya, Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris akan memberikan suara yang menentukan, seperti yang ditentukan oleh Konstitusi.
Baca Juga
Sekarang para analis mengatakan Trump berupaya menciptakan monster politik untuk melemahkan kepercayaan pemilih negara bagian Georgia pada sistem pemilihan seperti yang dia butuhkan untuk diumumkan pada 5 Januari.
Sebuah tajuk utama di Valdosta Daily Times menyimpulkan perasaan konflik di antara para pemilih di negara bagain itu.