Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO: Jangan Berpuas Diri, Vaksin Tak Membuat Covid-19 Nol

Pandemi masih akan berlangsung panjang, dan bahwa keputusan yang dibuat oleh warga dan pemerintah akan menentukan kelangsungan pandemi.
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit  Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn
Seorang perawat memperlihatkan sebuah kotak dengan vaksin Rusia Sputnik-V melawan penyakit Covid-19 disiapkan untuk suntikan dalam tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Kemajuan vaksin Covid-19 baru-baru ini merupakan sesuatu yang positif, namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir kemajuan itu telah menyebabkan persepsi yang berkembang bahwa pandemi telah berakhir, kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (4/12/2020).

Inggris pada Rabu (3/12/2020) menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer Inc, meningkatkan harapan dapat melawan virus yang telah menewaskan hampir 1,5 juta orang secara global, menghancurkan ekonomi dunia, dan memutarbalikkan kehidupan normal.

"Kemajuan terkait vaksin memberi kita semua dorongan dan sekarang kita bisa mulai melihat titik terang. Namun, WHO khawatir bahwa ada persepsi yang berkembang bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir," katanya.

Tedros mengatakan, pandemi masih akan berlangsung panjang, dan bahwa keputusan yang dibuat oleh warga dan pemerintah akan menentukan kelangsungan pandemi dalam jangka pendek dan kapan pandemi akan berakhir.

"Kami tahu ini merupakan tahun yang sulit dan orang-orang lelah, tetapi di rumah sakit yang beroperasi pada batas atau melebihi kapasitas, itu yang paling sulit," ujarnya.

"Kenyataannya adalah pada saat ini, banyak tempat menghadapi penularan Covid-19 yang sangat tinggi, yang memberikan tekanan besar pada rumah sakit, unit perawatan intensif, dan petugas kesehatan."

Virus Corona muncul di Wuhan, China, setahun yang lalu. Sejak itu, lebih dari 65 juta orang secara global dilaporkan terinfeksi, dan 1,5 juta orang meninggal dunia.

Dua vaksin Covid-19 yang menjanjikan dapat segera menerima otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, dan sekitar 20 juta orang Amerika sudah dapat divaksinasi tahun ini. Keadaan itu membantu AS membendung gelombang virus di negara tersebut, yang terdampak paling parah di dunia.

Namun, ahli darurat utama WHO Mike Ryan juga memperingatkan pada Jumat  (4/12/2020) agar semua pihak tidak berpuas diri setelah peluncuran vaksin.

Ia mengatakan, bahwa meskipun menjadi bagian utama dari pertempuran melawan Covid-19, vaksin tidak akan dengan sendirinya mengakhiri pandemi.

"(Adanya) Vaksin bukan berarti nol Covid-19," katanya.

Ryan mengatakan, beberapa negara harus mempertahankan langkah-langkah pengendalian yang sangat kuat untuk beberapa waktu ke depan atau mereka akan berisiko terkena "ledakan" dalam jumlah kasus, dan pandemi yang bergerak bolak-balik.

"Beberapa negara berada dalam momen penting. Ada sistem kesehatan di beberapa negara yang berada di titik kehancuran," katanya, tanpa menyebut negara tertentu.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper