Bisnis.com, JAKARTA — Hari ini, Jumat (4/12/2020) kasus Covid-19 di Indonesia tercatat bertambah 5.803, sehingga secara kumulatif menjadi 563.680 orang.
DKI Jakarta tercatat melaporkan kasus positif tertinggi sebanyak 1.032 dan kasus sembuh 935. Sementara kasus meninggal tercatat sebanyak 23 orang.
Sementara kasus sembuh nasional tercatat sebanyak 3.625 orang, atau secara kumulatif menjadi 466.178 orang.
Kasus meninggal tercatat sebanyak 124 orang, membuat total kumulatif kasus meninggal menjadi 17.479 orang.
Pada Kamis (3/12/2020) Provinsi DKI Jakarta melaporkan tambahan kasus sembuh dari Covid-19 yang tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, DKI Jakarta melaporkan tambahan kasus positif sebanyak 1.153 dan kasus sembuh sebanyak 973 orang. Pada saat yang sama, kasus meninggal akibat wabah ini tercatat sebanyak 26 orang.
Baca Juga
Secara keseluruhan, kasus sembuh nasional harian, berdasar data Kamis (3/12/2020) pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 3.673 orang. Secara kumulatif jumlah kasus sembuh nasional mencapai 462.553 orang.
Pada hari ini, Satgas juga melaporkan kasus positif Covid-19 harian bertambah 8.369 orang. Dengan demikian, total kasus positif infeksi virus Corona per hari ini mencapai 557.877 orang.
Adapun, kasus meninggal akibat wabah ini bertambah 156 orang, atau secara kumulatif menjadi 17.355 orang.
Hari ini tercatat jumlah suspek mencapai 69.027 dan spesimen yang diperiksa mencapai 62.397. Sementara itu, 507 kabupaten/kota yang tersebar di 34 provinsi Indonesia terdampak virus Corona.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa pada 3 Desember 2020, terjadi penambahan signifikan kasus positif Covid-19.
Menurutnya, peningkatan kasus positif yang sangat tinggi tersebut salah satunya dikarenakan sistem yang belum optimal untuk mengakomodasi pencatatan, pelaporan, dan validasi data dari provinsi secara real time.
“Sebagai contoh, Papua pada hari ini melaporkan sejumlah 1.755 kasus yang mana merupakan akumulasi dari penambahan kasus positif sejak tanggal 19 November [2020] hingga hari ini,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (3/12/2020).
Lebih lanjut, Wiku meminta kepada semua pemerintah daerah yang masih memiliki perbedaan data untuk melakukan konsolidasi data secara langsung dengan pemerintah pusat sesegera mungkin.
Dia juga memastikan bahwa saat ini pemerintah sedang meningkatkan interoperabilitas data Covid-19 guna meminimalisir perbedaan data kasus antara pemerintah tingkat daerah dan pemerintah pusat.