Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Tokyo berencana untuk meminta restoran dan toko-toko lainnya untuk tutup lebih cepat sebagai langkah memerangi lonjakan infeksi Virus Corona menjelang musim libur akhir tahun.
Permintaan tersebut bakal mulai berlaku pada Sabtu (28/11/2020), dengan aturan tutup toko pada pukul 22.00 selama tiga pekan.
Rencana tersebut dikeluarkan setelah adanya lonjakan kasus Covid-19 di Tokyo. Kasus dengan gejala berat yang harus dipasangi ventilator, mengalami peningkatan 24 persen atau total 51 orang pada Selasa (24/11/2020).
Tambahan kasus tersebut merupakan yang tertinggi di Tokyo, di mana kasusnya berlipat ganda lebih dari 400 sehari.
Aturan jam malam serupa juga akan diterapkan pada aktivitas ritel yang sudah pernah diterpakan pada awal pandemi muncul di Jepang.
Sepekan lalu, Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan angka kasus gejala berat, berada pada ‘garis merah’ sehingga perlu langkah penanganan lanjutan.
Baca Juga
“Mempertahankan angka kasus parah di bawah ‘garis merah’ ini adalah yang terpenting. Angka tersebut akan menjadi dasar untuk membuat keputusan,” kata Koike, dilansir Bloomberg, Rabu (25/11/2020).
Kendati demikian, Pemerintah Tokyo juga belum memerinci toko apa saja yang diminta tutup lebih awal. Sebelumnya, toko yang kena pemberlakuan jam malam antara lain yang menjual alkohol seperti bar dan tempat karaoke, serta restoran.
Pembatasan kali ini, diperkirakan juga akan kembali mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Jepang, mengingat Tokyo sebagai ibu kota serta daerah di sekitarnya menjadi penyumbang sepertiga Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang.
Oleh karena itu, Pemerintah Jepang harus melakukan langkah lebih tegas untuk mencegah Jepang kembali terjun ke lubang resesi.