Bisnis.com, JAKARTA - Partai berkuasa yang dipimpin Aung San Suu Kyi berhasil memenangkan cukup kursi parlemen untuk membentuk pemerintahan di Myanmar berikutnya.
Hal ini dikonfirmasi dari hasil pemilihan umum resmi yang dirilis pada hari Jumat (13/11/2020).
Hasil terbaru dari pemungutan suara hari Minggu kemarin (8/11/2020) mengonfirmasi Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi telah mengamankan 322 kursi di badan legislatif bikameral yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.
Dikutip dari Channel News Asia, NLD telah mengambil 346 kursi dari 412 kursi yang telah diumumkan, dengan hasil dari 64 kursi lagi belum diumumkan.
Kemenangan yang nyaman akan menjadi dorongan selamat datang bagi Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian yang mengalami masa jabatan pertama yang bergolak dan berjuang keras untuk memenuhi harapan publik yang tinggi.
Dia ditugaskan untuk mengembangkan negara yang menderita hampir 50 tahun di bawah isolasi dan tekanan pemerintahan militer yang ketat, bertahun-tahun dia ditahan di bawah tahanan rumahnya.
Baca Juga
Bahkan sekarang, pemerintahannya diharuskan mengatur keterlibatan militer, khususnya di bidang keamanan dan pertahanan, di bawah konstitusi yang dirancang selama pemerintahan para jenderal.
NLD menang dengan selisih yang sama dalam pemilihan terakhir tahun 2015, pemungutan suara bebas pertama sejak berakhirnya kekuasaan militer.
Kali ini, pemungutan suara dilihat sebagai referendum pemerintahan Suu Kyi, yang sangat populer di dalam negeri. Tetapi reputasinya di luar negeri telah runtuh karena tuduhan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya di negara itu, yang dengan keras dibantahnya.
Partai oposisi utama, Partai Pembangunan dan Solidaritas Persatuan (USDP) yang didukung militer, hanya memenangkan 24 kursi, menurut hasil resmi pemilihan tersebut.
USDP mengajukan keberatan pada hari Rabu lalu (11/11/2020) dan menuntut untuk menyelenggarakan pemilu yang bebas, adil, tidak memihak dan bebas dari kampanye yang tidak adil.