Bisnis.com, JAKARTA - Myanmar memperpanjang larangan pengunjung asing dan perjalanan domestik selama sebulan untuk menahan rekor lonjakan infeksi virus corona. Dalam beberapa minggu ke depan, negara itu akan mengadakan pemilihan umum.
Dilansir Bloomberg, Jumat (25/9/2020), Komite Pusat Pengendalian Covid-19 Myanmar yang dipimpin Konselor Aung San Suu Kyi mengatakan penangguhan sementara penerbangan internasional dan pelancong asing akan berlangsung hingga 31 Oktober. Larangan itu, yang pertama kali diberlakukan mulai akhir Maret, awalnya akan berakhir pada 30 September.
Negara itu melaporkan 1.052 kasus infeksi virus corona kemarin, peningkatan harian tertinggi sejak pertama kali mendeteksi virus pada Maret. Mayoritas kasus baru berasal dari Yangon, pusat komersial negara dan kota terbesar yang saat ini sedang diisolasi.
Baca Juga
Kenaikan angka infeksi telah menghambat kampanye untuk pemilihan 8 November dengan sekitar dua lusin partai politik oposisi menyerukan agar pemungutan suara ditunda. Namun Liga Nasional untuk Demokrasi yang berkuasa masih mendukung pemungutan suara sesuai jadwal. Suu Kyi mengatakan wabah itu dapat diatasi dengan pembatasan jarak sosial yang ketat.
Sementara itu, Myanmar berhasil menjaga infeksinya rendah pada fase awal wabah, kasus mulai meningkat sejak akhir Agustus. Negara berpenduduk 54 juta orang itu kini telah melaporkan lebih dari 8.515 kasus dan 155 kematian.
Dengan langkah-langkah penahanan yang berdampak pada bisnis, Bank Sentral Myanmar mengatakan akan memperpanjang pelonggaran persyaratan cadangan minimum bagi bank hingga Maret untuk mengurangi dampak Covid-19 pada pemberi pinjaman. Negara ini telah menyisihkan 3 triliun kyat (US$2,3 miliar) untuk upaya mengatasi wabah dan meminimalkan dampaknya.