Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Filipina menyusut lebih dari yang diharapkan pada kuartal ketiga ini, meskipun ada pengurangan pembatasan akibat virus Corona.
Produk domestik bruto menyusut 11,5 persen pada kuartal ketiga dari tahun sebelumnya (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi dari perkiraan kontraksi 9,8 persen.
Dikutip dari Channel News Asia, perekonomian Filipina resmi jatuh ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun.
Pasalnya, pada kuartal kedua, negara ini telah mengalami kontraksi ekonomi dengan revisi sebesar minus 16,9 persen.
Dilansir dari Nikkei Asia, Penjabat Sekretaris Perencanaan Sosial-Ekonomi Karl Chua pada bulan Agustus mengatakan ekonomi diperkirakan akan berkontraksi sebesar 5,5% untuk keseluruhan tahun.
Pembatasan karantina komunitas di negara itu dilonggarkan pada bulan Juni lalu. Ini telah membuka jalan bagi pembukaan kembali lebih banyak bisnis dan meningkatkan kapasitas transportasi umum.
Baca Juga
Namun, pemerintah memberlakukan penguncian yang lebih ketat selama dua minggu pada Agustus setelah dokter memperingatkan sistem perawatan kesehatan kewalahan menerima pasien Covid-19.
Hal ini akhirnya menggagalkan rebound ekonomi yang lebih kuat.