Bisnis.com, JAKARTA - Tujuh puluh hari menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper.
Langkah itu dinilai sebagai bentuk penggunaan kewenangan terakhirnya setelah kekalahannya dalam pemilihan presiden pada 3 November lalu.
Trump, yang secara terbuka menyatakan tidak sejalan lagi dengan Esper dalam beberapa bulan terakhir karena berbagai masalah, mengatakan di Twitter bahwa Christopher Miller, Direktur National Counterterrorism Center, akan menjadi pengganti Esper.
"Mark Esper telah diberhentikan," kata Trump di Twitter seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (10/11/2020).
Dia mengatakan, dengan senang hati mengumumkan bahwa Christopher C. Miller, Direktur Pusat Kontra Terorisme Nasional yang sangat dihormati akan menjadi Menteri Pertahanan yang akan segera dilantik. Akan tetapi, pihak Pentagon tidak segera berkomentar terkait keputusan itu.
Esper telah lama mempersiapkan rencana pengunduran dirinya, terutama jika Trump ingin memenangkan masa jabatan kedua, kata satu sumber.
Baca Juga
Keduanya berselisih awal tahun ini, ketika Esper menentang ancaman Trump untuk menggunakan pasukan aktif untuk menekan pelaku aksi protes jalanan atas ketidakadilan rasial di AS.
Esper juga tidak setuju dengan sikap Trump meremehkan aliansi NATO, kata sumber itu.