Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengusulkan adanya pengkajian ulang jangka menengah untuk cetak biru bidang politik dan keamanan komunitas Asia Tenggara.
Hal itu diungkapkannya ketika menghadiri 22nd Asean Political-Security Community (APSC) Council Meeting sebelum rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke-37, Selasa (10/11/2020).
"Menlu Retno usulkan mid-term review Cetak Biru Komunitas Polkam ASEAN adl peluang menambah action lines baru terkait, darurat kesehatan publik, Women, Peace and Security dan tindak lanjut ASEAN Outlook in the Indo-Pacific," demikian tertulis di akun resmi Twitter Kemenlu, @Kemlu_RI.
Pada kesempatan itu, Menlu Retno juga menekankan Covid-19 sebagai tantangan bagi keamanan kawasan dan menambah ketidakpastian.
Menlu RI hadiri 22nd ASEAN Political-Security Community (APSC) Council Meeting sebelum rangkaian KTT ASEAN ke-37, (10/11) & menekankan COVID-19 juga merupakan tantangan bagi keamanan kawasan dan menambah ketidakpastian. #IniDiplomasi #ASEANadalahKITA pic.twitter.com/IAkfb4Bbi0
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) November 10, 2020
Sebelumnya, Menlu Retno juga menghadiri pertemuan para menteri luar negeri negara di Asia Tenggara atau Asean Foreign Ministers’Meeting (AMM).
Menlu Retno, melalui akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri, @Kemlu_RI, menjelaskan bahwa pihaknya mendorong penguatan kemitraan Asean dan Amerika Serikat di bawah pemerintahan baru.
Pasalnya, AS dinilai dapat memberikan efek positif yang signifikan bagi penguatan perdamaian dan stabilitas serta kemakmuran di kawasan Asia Tenggara.
"AS dpt menjadi kekuatan positif utk perdamaian,stabilitas & kemakmuran kawasan, termasuk dlm implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," demikian tertulis dalam unggahan @Kemlu_RI.