Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat Georgia Berharap Penghitungan Ulang Pilpres AS

Tipisnya selisih suara untuk Joe Biden dan Donald Trump di Negara Bagian Georgia, AS, membuat proses penghitungan suara bisa diulangi.
Calon Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan)./Istimewa
Calon Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pejabat pemilu di negara bagian di Amerika Serikat, yakni Georgia menyarankan adanya penghitungan ulang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.

Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger mengatakan, hal itu diperlukan lantaran selisih antara suara Joe Biden dan Donald Trump hanya terpaut 1.500 suara dari total 4,9juta suara yang masuk hingga pukul 11.25 waktu New York.

"Dengan margin sekecil itu, akan ada penghitungan ulang di Georgia," kataya, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (6/11/2020).

Adapun, undang-undang negara bagian Georgia mengizinkan kandidat untuk meminta penghitungan ulang ketika margin suara antarkandidat berada dalam setengah dari poin persentase. Hingga pukul 11:25 waktu setempat, Biden memiliki 49,40 persen suara, sementara Trump 49,37%, menurut kantor Sekretaris Negara Georgia.

Namun demikian, setiap daerah harus mengesahkan hasilnya pemilu, diikuti dengan audit, sebelum penghitungan ulang akhirnya diberlakukan. Prosesnya bisa memakan waktu cukup lama.

Gabriel Sterling, manajer implementasi sistem pemungutan suara negara bagian, mengatakan Georgia harus segera mengetahui siapa yang memenangkan pemilihan presiden pada akhir November.

Masalah rumit adalah banyaknya surat suara yang tidak kembali dan beberapa surat suara yang berpotensi beredar yang dikirim oleh militer dan penduduk luar negeri. Sterling mengatakan, biasanya, negara bagian hanya menerima sekitar 5 pesen surat suara yang dikirim melalui pos, tetapi pemilihan ini jumlahnya hampir sepertiga dari total surat suara.

Sementara itu, keunggulan Biden di Arizona terus menyempit menjadi kurang dari 44.000 suara dari Trump setelah Maricopa County, merilis lebih banyak data. Tetapi Trump hanya memenangkan 53 persen dari suara yang baru dihitung, kurang dari 57 persen yang dia butuhkan. Hal itu membuat kemenangan Biden di sana tampak sedikit lebih aman.

Di sisi lain, dilansri dari Antara, Jumat (6/11/2020), Joe Biden, mengungguli lawannya dari Partai Republik, Donald Trump, dalam perolehan suara sementara di Pennsylvania per Jumat pagi waktu setempat (atau Jumat malam WIB) dengan jumlah suara yang telah dihitung mencapai 95 persen.

Biden memimpin dengan selisih 6.737 suara dari Trump, menurut data Edison Research, lembaga penelitian dan penyedia data pemilu AS, sebagaimana dikutip dari Reuters. Sementara itu proses penghitungan suara masih terus berlangsung di negara bagian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper