Bisnis.com, JAKARTA - Helmy Yahya mendapatkan mandat sebagai ketua umum panitia Hari Pahlawan Nasional. Acara peringatan pada tahun ini akan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Helmy mengatakan ada beberapa pesan dari pemerintah yang hendak disampaikan dalam rangkaian peringatan Hari Pahlawan. “Pesan Pak Menteri [Menteri Sosial] agar semua anak muda tahu siapa pahlawan dan tahu arti kepahlawanan,” kata Helmy dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (6/11/2020).
Mantan direktur utama TVRI ini mengatakan dalam hal itu dia akan dibantu oleh para influencer, Youtuber, dan juga selebgram. Mereka akan bertugas untuk mengkampanyekan Hari Pahlawan kepada anak muda Indonesia.
Adapun, peringatan Hari Pahlawan tahun ini akan dilakukan secara virtual. Pemerintah akan menyelenggarakan webinar yang juga disiarkan dalam platform digital.
Acara itu akan dilaksanakan sejak pukul 08.00 WIB hingga 19.00 WIB. Seni tari, konser, dan penayangan profil wartawan akan menjadi rangkaian acara tersebut.
Adapun, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan Hari Pahlawan tahun ini akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara pada 10 November 2020 atau bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Dua di antara enam calon penerima gelar pahlawan nasional tersebut adalah Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara dan Mahcmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat.
Apabila, dua nama tersebut dianugerahi gelar pahlawan nasional, maka itu akan menjadi yang pertama bagi Maluku Utara dan Papua Barat karena belum memiliki pahlawan nasional.
Selanjutnya, Jenderal Polisi Purnawirawan Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo yang merupakan Kapolri pertama dari domisili DKI Jakarta. Calon keempat penerima gelar pahlawan nasional pada 10 November ialah Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara.
"Beliau juga tokoh pergerakan dan pernah menjadi Menteri Penerangan era Presiden Soekarno," ujarnya.
Kemudian, yang kelima adalah Sutan Mohammad Amin Nasution yang berasal dari Sumatera Utara. Terakhir, sosok yang akan menerima gelar pahlawan nasional berasal dari Provinsi Jambi, yakni Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi.
"Itu enam nama calon penerima gelar pahlawan nasional yang akan disampaikan langsung oleh Presiden di Istana Negara pada 10 November setelah upacara ziarah nasional," ujarnya.
Dia menegaskan bila tidak ada perubahan, keenam nama tersebut resmi menyandang gelar pahlawan nasional. Semua tokoh juga telah melalui proses, baik di Kementerian Sosial maupun Dewan Gelar untuk bisa menyandang gelar sebagai pahlawan nasional.