Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan peringatan keras kepada musuh-musuh Eropa setelah serangan teroris di ibukota Austria, Wina, yang menewaskan sedikitnya dua orang di dekat tempat ibadah orang Yahudi, Sinagoge.
"Kami, Prancis, berbagi keterkejutan dan kesedihan kepada Austria dengan adanya serangan di Wina. Setelah Prancis, ini adalah negara sahabat yang diserang," ujar Macron melalui akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Bisnis, Selasa (3/11/2020).
Macron juga mengecam tindakan teror di Nice, Prancis beberapa waktu lalu yang menewaskan 3 orang.
"Ini Eropa kita. Musuh kita perlu tahu dengan siapa mereka berurusan. Kami tidak akan menyerah pada apa pun," tegasnya.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, juga men-tweet dukungannya kepada Pemerintah Austria.
Dia mengatakan baru saja menyampaikan duka mendalam kepada Kanselir Austria Sebastian Kurz."Pikiran kami tertuju pada para korban dan keluarga mereka, dan dengan pemerintah Austria dalam menangani tindakan keji ini," tuturnya.
Melansir Express UK, Selasa (3/11/2020), Kanselir Austria Sebastian Kurz menyebut penembakan Wina sebagai serangan teroris yang mengerikan. Dia mengatakan angkatan bersenjata negara akan mengambil alih operasi biasa polisi, ini akan memungkinkan polisi untuk fokus pada tanggapan anti-terornya.
Rabbi Schlomo Hofmeister dari Austria mengatakan dia menyaksikan tembakan yang dilepaskan oleh satu orang ke orang-orang yang duduk di luar bar.
"Mereka menembak setidaknya 100 peluru di luar gedung kami. Semua bar ini memiliki meja di luar," sebutnya.