Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern membuat keputusan yang mungkin akan disorot dunia.
Untuk pertama kalinya di dunia, Selandia Baru memiliki wakil perdana menteri seorang gay dan menteri luar negeri dengan tato wajah Maori.
Arden pada hari ini mengumumkan kabinet barunya setelah menang telak dalam pemilihan umum, dengan mengatakan bahwa prioritasnya untuk masa jabatan kedua adalah menanggapi Covid-19 dan mempromosikan pemulihan ekonomi.
Ardern menunjuk Grant Robertson sebagai wakil perdana menteri, menjadikannya orang gay pertama yang secara terbuka memegang posisi itu.
Sementara perempuan dan komunitas Maori juga sangat terwakili dalam kabinet beranggotakan 20 orang, karena Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta yang baru, memiliki moko kauae tato tradisional Maori perempuan di dagu.
Sambil mengungkapkan kebanggaan atas keragaman kabinetnya, Ardern juga mengatakan penunjukan dilakukan atas dasar prestasi.
"Ini adalah kabinet dengan prestasi dan bakat besar, yang juga sangat beragam," kata pria berusia 40 tahun itu seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Senin (2/11/2020).
Ardern menyebut 2 pejabat itu mencerminkan pilihan Selandia Baru.
Ditanya tentang pentingnya memiliki seorang gay sebagai wakilnya, Ardern mengatakan Robertson dipilih karena kemampuan kepemimpinannya, bukan karena pilihan hidup yang dijalaninya.
“Salah satu hal yang menakjubkan tentang Selandia Baru adalah bahwa kami sering berada di ruang di mana pertanyaan-pertanyaan ini menjadi pertanyaan kedua," katanya.
Mahuta, wanita pertama yang menjadi menteri luar negeri Selandia Baru, terpilih menjadi anggota parlemen pada 1996 tetapi mendapatkan tato tradisional pada 2016 atas desakan putrinya.
Pada saat itu, Mahuta mengatakan tato adalah cara untuk menghormati leluhurnya dan mengurangi stigma seputar aspek budaya Maori yang oleh banyak orang Selandia Baru dikaitkan dengan kejahatan dan geng.
"Dia adalah seseorang yang membangun hubungan yang fantastis dengan sangat, sangat cepat dan itu adalah salah satu pekerjaan kunci dalam peran urusan luar negeri," kata Ardern tentang kepala diplomat barunya.
Penduduk pulau Maori dan Pasifik hanya berjumlah kurang dari seperempat populasi tetapi sangat terwakili dalam statistik tentang kejahatan, kemiskinan, dan penjara.
Ardern mengatakan itu hanya kebetulan bahwa menteri kehakiman, pengadilan, kekerasan dalam rumah tangga, koreksi dan polisi berasal dari komunitas ini.
“Fokus saya hanya [memilih] orang terbaik untuk pekerjaan itu," tegasnya.