Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Hentikan Kebebasan Berekspresi yang Cederai Nilai dan Simbol Agama

Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka dalam konferensi pers yang dihelat secara virtual via akun Youtube resmi Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10/2020).
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Puncak Acara Peringatan hari Sumpah Pemuda Ke 92 dan Peresmian TVRI Stasiun Papua Barat yang ditayangkan secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 28 Oktober 2020 - BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Puncak Acara Peringatan hari Sumpah Pemuda Ke 92 dan Peresmian TVRI Stasiun Papua Barat yang ditayangkan secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 28 Oktober 2020 - BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyerukan penghentian kebebasan berekspresi yang mencederai nilai-nilai dan simbol agama.

Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka dalam konferensi pers yang dihelat secara virtual via akun Youtube resmi Sekretariat Presiden, Sabtu (31/10/2020). 

"Kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak dibenerakan dan harus dihentikan," tegasnya.

Dalam konferensi pers itu, Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'rum Amin dan sejumlah pejabat beserta para pemuka agama dari NU, Muhammadiyah, NU, KWI, PGI, PHDI, Permabudhi dan Matakin. Jokowi menjelaskan bahwa mereka bersama para menteri baru saja membahas perkembangan sejumlah isu khususnya mengenai persaudaraan antaragama.

Hasil dari pertemuan itu, pemerintah Indonesia menyerukan tiga poin utama. PertamaIndonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban Jiwa.

"Indonesia juga mengecam pernyataan resmi Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina agama Islam, melukai perasaaan umat Islam di seluruh dunia, yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia, di saat dunia membutuhkan persatuan menghadapi pandemi Covid-19," demikian poin kedua yang disampaikan Jokowi.

Seperti diketahui, Presiden Macron mengatakan negaranya tidak akan berhenti menerbitkan atau membicarakan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad. Pernyataan itu dikecam oleh sejumlah petinggi negara.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa pengkaitan agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah sebuah kesalahan besar. "Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun."

Sementara itu, poin ketiga yang diserukan Pemerintah Indonesia adalah mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper