Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan kondom berbasis di Petaling Jaya Karex Berhad mencetak kenaikan penjualan tujuh kali lipat dari kanal daring selama penerapan lockdown di Malaysia.
Dilansir dari Channel News Asia, permintaan kondom tetap meningkat sejak Malaysia menerapkan lockdown pada Maret 2020. CEO Karex Goh Miah Kiat mengatakan permintaan kondom di toko fisik mengalami penurunan. Namun, penjualan meningkat pesat hingga tujuh kali lipat.
"Orang lebih banyak beraktivitas di kamar tidur karena tidak ada lagi yang bisa dikerjakan saat Anda tidak bisa keluar rumah," ujarnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (30/10/2020).
Didirikan pada 1988, Karex mengklaim sebagai produsen kondom terbesar di dunia dengan kapasitas produksi lima miliar kondim. Satu dari lima kondom yang diproduksi di dunia adalah buatan Karex.
Selain membuat produk dengan jenama sendiri, Karex juga menerima pesanan dalam bentuk perjanjian original equipment manufacturer (OEM) dan original design manufacturer (ODM). Artinya Karex membuat kondom dengan jenama lain sesuai pesanan.
Secara keseluruhan, 50 persen dari produksi Karex diserap oleh instansi pemerintah dalam rangka program kesehatan reproduksi. Tapi, itu hnaya menyumban sepertiga dari pendapatan Karex. Sisanya memang berasal dari segmen OEM dan ODM.
Baca Juga
Sebelum diterapkan lockdown, penjualan kondom lewat daring nyaris tidak berpengaruh terhadap penjualan Karex. Namun, saat ini penjualan daring sudah naik tujuh kali lipat dan Karex memutuskan untuk memperkuat tim pemesanan daring.