Bisnis.com, JAKARTA - Dua hari pertemuan para diplomat dan kepala pertahanan tertinggi AS dan India di New Delhi berhasil menyepakati peningkatan kerja sama militer yang didorong oleh ketidakpercayaan kedua negara terhadap China.
Bentrokan mematikan antara pasukan India dan China atas wilayah perbatasan yang disengketakan telah memberi Pentagon bahan bakar segar untuk mendekati Delhi.
Keduanya tengah mengupayakan koalisi untuk melawan apa yang dilihat AS sebagai ekspansi cepat akibat kehadiran militer China di seluruh wilayah Indo Pasifik.
Dalam pembicaraan dua hari pada hari Senin (26/10/2020) dan Selasa (27/10/2020), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Mark Esper setuju untuk berbagi satelit geospasial dan intelijen sensor dengan India.
Kedua pihak meletakkan dasar untuk lebih banyak kerja sama militer dan keamanan siber serta ruang angkasa selain meningkatkan penjualan senjata. AS secara khusus juga meminta India untuk membeli jet tempur F-18 untuk angkatan lautnya.
Kedua pihak juga menyambut baik penambahan pasukan Australia ke kawasan Malabar untuk latihan militer di Samudra Hindia. Mereka akan bergabung dengan angkatan laut AS, India, dan Jepang dalam satu hubungan informal yang sekarang dijuluki The Quad.
"Saya pikir gelombang telah berubah," kata Pompeo seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (29/10/2020).
Dia mengatakan, dunia sudah mulai mengenali ancaman yang ditimbulkan oleh ideologi yang berasal dari Partai Komunis China.
“Jadi ya, saya pikir rekan-rekan India mengerti hal itu,” tambahnya.