Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly sepakat bersama-sama menjaga stabilitas Indo-Pasifik. Prancis menaruh perhatian karena memiliki teritori dan sekitar 1,6 juta warga berada di kawasan.
“Dalam konteks ini, kedua Menteri menegaskan pentingnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas dan keamanan Kawasan,” demikian mengutip keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (23/10/2020).
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, kedua Menhan juga secara khusus membahas kerangka kerja sama pertahanan ke depan. Kedua Menhan juga sepakat untuk mempererat kerja sama di bidang pertahanan.
Prabowo juga mengaku melihat adanya perkembangan yang cukup pesat terkait kerja sama kedua negara di bidang pertahanan dalam kurun setahun belakangan ini.
"Indonesia ingin terus mengembangkan kerja sama dengan Prancis di berbagai sektor pertahanan termasuk memperkuat alusista TNI dan memajukan kapasitas industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari global production chain produk alutsista," ujar Prabowo.
Seperti diketahui, kawasan Indo-Pasifik meliputi wilayah laut dan Samudra Pasifik dan Samudra Hindia yang berbatasan dengan Jepang, India, dan Australia.
Baca Juga
Belakangan Laut China Selatan yang berada di kawasan menjadi satu titik panas yang membuat ketegangan antara beberapa negara besar, seperti China, Amerika Serikat, dan Jepang.
Sebelumnya, pertemuan bilateral pertama Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga juga membahas stabilitas perairan Laut China Selatan.
“Saya juga menggarisbawahi harapan agar Laut China Selatan dapat terus menjadi laut yang damai dan stabil,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10/2020).
Dalam kesempatan yang sama, PM Suga mengatakan bahwa Jepang akan bekerja sama erat dengan Indonesia untuk menyelesaikan persoalan di kawasan, termasuk di Laut China Selatan.
"Laut Tiongkok (China) Selatan, kami sepakat Jepang dan Indonesia kerja sama dengan erat," katanya.
Sebelumnya, Jepang juga membahas hal serupa dengan Vietnam. Kedua negara sepakat memperkuat militer dan bisnis di tengah kekhawatiran semakin memanasnya perseteruan antara negara di Laut China Selatan.
Perseteruan di perairan dalam beberapa waktu terakhir memanas, terutama setelah China mengklaim sepihak sebagian besar wilayah. Klaim itu bertabrakan dengan wilayah kedaulatan sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, bahkan Taiwan.
Indonesia hingga saat ini tidak pernah menempatkan diri sebagai negara yang turut bersengketa dalam perebutan wilayah di Laut China Selatan.
Indonesia berulang kali menegaskan kepada seluruh pihak untuk menghormati hukum internasional termasuk Konvensi Hukum Kelautan PBB (UNCLOS) 1982.