Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Libur Panjang pada Akhir Oktober, Begini Pesan Epidemiolog

Periode libur panjang pada akhir Oktober 2020 menjadi perhatian utama lantaran diadang potensi peningkatan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Warga melihat satwa saat berkunjung di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Minggu (13/9/2020). Tamansatwa Ragunan kembali ditutup untuk pengunjung mulai 14 September 2020 seiring rencana PSBB Total oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. /ANTARA
Warga melihat satwa saat berkunjung di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Minggu (13/9/2020). Tamansatwa Ragunan kembali ditutup untuk pengunjung mulai 14 September 2020 seiring rencana PSBB Total oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Periode libur yang terbilang cukup panjang akan kembali terjadi pada akhir Oktober 2020Pada 28 - 30 Oktober yang jatuh pada hari Rabu hingga Jumat merupakan tanggal merah.

Hal itu pun menjadi perhatian utama para pemangku kebijakan dan pemerhati kesehatan lantaran diadang potensi peningkatan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Apalagi, berkaca dari kejadian sebelumnya, libur panjang sempat mamicu lonjakan kasus Covid-19.

Oleh karena itu, Epidemiolog dan Tokoh Agama berharap masyarakat bisa tetap menjaga diri agar liburan tetap aman tak tertular dan menularkan Virus Corona.

Ketua Departemen Epidemiologi UI Tri Yunis Miko menilai liburan itu bukan sesuatu yang salah, sebaliknya bisa diisi dengan sesuatu yang bermanfaat, tetap aman, dan terhindar dari semua penyakit.

Salah satu caranya, jelas dia, adalah dengan memastikan tetap jaga jarak di mana saja dan berwisata ke tempat yang memenuhi protokol kesehatan yang baik.

“Jadi kalau liburan kita mau isi dengan berkumpul bersama keluarga, teman, tapi pakai protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan pakai sabun. Kalau itu dipenuhi liburan kita tetap sehat,” kata Tri dalam konferensi pers, Rabu (21/10/2020).

Selanjutnya, sebelum bepergian, pastikan kita tahu mau pergi ke mana. Pastikan juga wilayah yang akan dikunjungi minimal masuk zona kuning.

“Kalau ke zona merah sebaiknya dihindari. Mau seperti apapun kita menjaga diri tetap punya risiko tinggi tertular Covid-19 di sana, mau jalan-jalan ke mal atau ke mana pun berisiko tinggi tertular,” tegasnya.

Di zona oranye pun tetap berisiko, oleh karena itu Tri menyebutkan agar sebaiknya pilih ke zona kuning paling minimal.

“Kalau terpaksa sekali, kita pakai protokol kesehatan yang ketat, kalau ke zona oranye kita harusnya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, dan kalau perlu pakai face shield,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper