Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setahun Jokowi-Ma'ruf: Pandemi Covid-19 dan Inovasi di Bidang Kesehatan

Saat pandemi mulai merebak di Tanah Air pada April 2020, pemerintah langsung menyiapkan sarana penanganan Covid-19, terutama rumah sakit.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, Senin (12/10/2020) - Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual, Senin (12/10/2020) - Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

Bisnis.com, JAKARTA - Wabah Covid-19 menjadi tamparan keras bagi Indonesia, terutama di sektor kesehatan. Pemerintah berupaya keras untuk menangani pandemi melalui inovasi.

Saat pandemi mulai merebak di Tanah Air pada April 2020, pemerintah langsung menyiapkan sarana penanganan Covid-19, terutama rumah sakit lantaran jumlah rumah sakit penyakit infeksi yang terbatas.

Dalam laporan satu tahun kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf yang dirilis Kantor Staf Presiden, jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 digenjot.

"Bahkan berbagai fasilitas baru ikut disiapkan sebagai tempat isolasi dan perawatan khusus pasien Covid-19," seperti dikutip dari laporan, Selasa (20/10/2020).

Salah satu contohnya adalah Wisma Atlet di Jakarta yang digunakan sebagai rumah sakit khusus pasien Covid-19.

Pemerintah juga membuat rumah sakit darurat dua lantai di Pulau Galang hanya dalam kurun waktu kurang dari sebulan. 

Hingga saat ini, terdapat total 903 rumah sakit yang siap melayani pasien Covid-19, dengan 51.198 tempat tidur yang tersedia. 

Di samping penyediaan rumah sakit, pemerintah juga berupaya mengembangkan vaksin Covid-19 yang juga tengah dilakukan seluruh negara.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, vaksin Merah Putih ditargetkan selesai pada pertengahan tahun depan.

Dengan menggunakan strain Covid-19 Indonesia, pengembangan vaksin Merah Putih sudah lebih dari separuh jalan. 

"Lembaga Eijkman akan menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada PT Bio Farma (Persero) Januari mendatang untuk dilakukan tiga tahap uji klinis," seperti ditulis dalam laporan.

Kendati demikian, pemerintah tampaknya akan lebih dulu mengandalkan vaksin buatan perusahaan asing yang berkolaborasi dengan Bio Farma lantaran sudah lebih siap.

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN secara agresif mendekati perusahaan bioteknologi asal China dan Inggris untuk menyediakan vaksin bagi penduduk Indonesia.

Pemerintah juga berhasil melakukan lobi dengan WHO agar termasuk menjadi anggota aliansi vaksin GAVI dalam Covax Facility. Dengan demikian, perusahaan farmasi dalam negeri juga diakui sebagai produsen vaksin di mata dunia.

Pemerintah telah mengamankan vaksin dari Sinovac (143 juta), Sinopharm (65 juta), CanSino (15-20 juta), dan AstraZeneca (100 juta). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper