Bisnis.com, JAKARTA – Asia Land Forum meminta pemerintah menggandeng lembaga swadaya masyarakat untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 untuk petani kecil, masyarakat adat, dan petani perempuan.
Saurlin Siagian, Koordinator Regional International Land Coalition Asia (ILC Asia) di Indonesia mengatakan bahwa Covid-19 mempengaruhi masyarakat yang bekerja di lahan pertanian. Kelompok ini menjadi yang paling rentan menghadapi pandemi.
“Di dalam kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti ini, kita diingatkan akan pentingnya solidaritas kawasan untuk merespon dampak langsung dari krisis pandemi. Pemerintah harus bekerja bahu membahu dengan masyarakat sipil dan berjuang untuk dunia yang lebih berkelanjutan untuk semua,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/10/2020).
Siagian menyebutkan dalam laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) disebutkan masyarakat petani Asia memproduksi sebagian besar pangan dunia, namun mereka sendiri tetap tidak memiliki kontrol atas keamanan lahan maupun ketahanan pangan.
Selain itu, kebijakan pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan di masa Covid-19 cenderung parsial, karena dianggap gagal memperhitungkan peran kunci yang dimainkan masyarakat petani untuk mempromosikan sistem pangan berkelanjutan, tangguh dan beragam.
Di sisi lain, Ferry Widodo dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menekankan bahwa reformasi kebijakan yang lebih kuat harus dilaksanakan dari skala daerah hingga nasional untuk mengurangi konflik lahan di wilayah.