Bisnis.com, JAKARTA – Memperingati Hari Guru Sedunia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim mengapresiasi para guru yang masih berdedikasi tinggi, terutama saat menghadapi masa pandemi Covid-19.
“Unesco melaporkan sekitar 1,6 miliar peserta didik dan 63 juta guru di seluruh dunia terdampak dari penutupan sekolah. Kita masih melihat kiprah luar biasa dengan segala keterbatasan guru memilih untuk melanjutkan belajar daripada murid tidak mendapatkan pembelajaran sama sekali,” kata Nadiem menyambut pembukaan Hari Guru Internasional, Kamis (8/10/2020).
Nadiem mengatakan, peran guru sangat mulia, tidak hanya memastikan kelangsungan pembelajaran, tapi juga mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan murid.
Tidak hanya bekerja sendiri, tapi bergerak secara kolektif demi menemukan solusi, inovasi belajar mengajar yang memudahkan, tidak hanya bagi murid, tapi juga orang tuamurid.
“Kepemimpinan para guru pada masa sulit, kesanggupan para guru untuk menyiapkan masa depan bagi murid, bahkan termasuk pada kelompok rentan patut kita berikan penghargaan yang setinggi-tingginya,” kata Nadiem.
Melihat ke depan, setelah masa pandemi Covid-19, guru bisa mengambil hikmah dengan menerapkan dan memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan kemampuan mengajar.
Baca Juga
“Kemendikbud juga menghadirkan berbagai kebijakan dan program bagi para guru seperti Guru Belajar untuk semua jenjang pendidikan untuk membantu guru melakukan pembelajaran jarak jauh sesuai dengan kondisi pandemi,” paparnya.
Kemendikbud sudah melakukan pelatihan kepada 60.000 guru untuk pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi agar guru makin mahir memanfaatkan teknologi dalam mengajar.
“Belajar dan bergai adalah kunci agar dapat menghadapi tantangan bersama, tanpa adanya belajar dan berbagi mustahil mengatasi semua masalah yang kita hadapai terutama di masa pandemi,” sambungnya.
Nadiem mengajak seluruh insan pendidikan untuk menjadikan pandemi ini sebagai ‘laboratorium’ bersama untuk menemukan solusi dan inovasi.
“Karena sudah saatnya kita menata ulang pendidikan, melihat lebih jauh apa yang sebetulnya dibutuhkan murid dan guru, apa yang dibutuhkan bangsa ini agar mampu melakukan lompatan-lompatan ke depan,”pungkas Nadiem.