Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta kepolisian untuk lebih inovatif dengan menerapkan teknologi, berbasis bukti untuk mewujudkan smart policing. Pasalnya, perkembangan teknologi yang cepat telah mendorong transparansi sehingga informasi dapat tersebar dengan cepat.
“Oleh karenanya, reformasi birokrasi Polri perlu terus dilanjutkan bahkan dipercepat sehingga harapan terwujudnya struktur Polri yang makin profesional, humanis, bebas KKN, dan terpercaya dapat segera terlaksana,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (3/10/2020).
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Sespimti Polri ke-29 TA 2020 dengan tema Strategi Implementasi Smart Policing Guna Mewujudkan Postur Polisi yang Efektif Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Nasional secara virtual, Jumat (2/10/2020).
Wapres menyebutkan kemampuan personel Polri harus merata baik secara organisasi, sumber daya manusia, standar operasi, maupun dukungan sarana dan prasarana.
Sejalan dengan perkembangan teknologi digital 4.0, masyarakat menuntut pelayanan Polri yang smart dan profesional, mampu menghadapi tantangan dan perkembangan masyarakat di era digital yang semakin kompleks.
Menurutnya, reformasi birokrasi juga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan organisasi Polri yang mampu memanfaatkan teknologi dan berinovasi, sehingga memberikan layanan optimal bagi masyarakat dan negara.
Smart policing pada Polri diharapkan menciptakan sosok yang profesional, cerdas, berintegritas, serta modern yang dapat diimplementasikan diseluruh tingkatan mulai Markas Besar Polri hingga ke satuan wilayahnya.
Pada kesempatan yang sama, Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengatakan smart policing merupakan keinginan sekaligus cita-cita dari Korps Tri Brata. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai upaya membangun birokrasi yang lebih lincah, responsif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
“Kemudian dilaksanakannya capacity building pada personil Polri, baik pada soft skills maupun hard skills, selanjutnya sosok pimpinan dengan pola kepemimpinan yang cerdas, dan membangun sistem operasional yang cerdas," katanya.
Untuk itu, katanya, persiapan sumber daya manusia (SDM) sangat penting dilakukan dengan pemetaan kebutuhan dan persediaan personel talenta Polri.
Menurutnya, persiapan bagi SDM Polri juga dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif sebagai daya tarik mengakuisisi talenta (rekrutmen kader muda personil Polri), serta pengembangan potensi minat dan keahlian talenta, serta pembentukan kelembagaan talenta.
“Sespimti menjadi tempat Kawah candradimuka untuk menggodok pemimpin bangsa. Oleh karena itu, perwira yang mengikuti pendidikan diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja,” tambahnya.