Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Meninggal karena Covid-19, Dokter Yudi Alami Happy Hypoxia

Pasien saat pertama tiba sempat mengaku sudah seminggu terakhir demam, namun belum memeriksakan kondisinya.
Ilustrasi - Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ilustrasi - Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, PEKANBARU - Seorang dokter di Provinsi Riau Yudi Rianto meninggal dunia akibat Covid-19 di RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru pada Jumat (2/10/2020) malam.

“Iya benar, almarhum berasal dari Duri. Dokter swasta, praktik sendiri, dokter umum,” kata Direktur RSUD Arifin Achmad (AA) dr Nuzelly Husnedi MARS di Pekanbaru, Sabtu (3/10/2020).

Ia menjelaskan atas kesepakatan dengan keluarga almarhum, jenazah dr Yudi Rianto dilakukan pemulasaran sesuai protokol Covid-19 pada Jumat (3/10/2020) malam.

Pelepasan jenazah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas itu telah dilakukan pada Sabtu (3/10/2020) pagi dan langsung dimakamkan di TPU Tengku Mahmud Palas, khusus pemakaman Covid-19.

Menurut dr Nuzelly, almarhum baru tiba di RSUD AA pada Jumat siang dengan kondisi kesehatan sudah buruk.

Hasil diagnosis dokter yang menangani pasien menunjukan hasil rapid test reaktif dan gejala klinis Covid-19 di antaranya demam dan sesak napas. Selain itu, almarhum juga mengidap diabetes.

“Datang (almarhum) siang, meninggal sorenya. Kondisinya sesak sekali, sudah jelek,” katanya.

Ia mengatakan pasien saat pertama tiba sempat mengaku sudah seminggu terakhir demam, namun belum memeriksakan kondisinya.

Nuzelly menyatakan kondisi klinis pasien menunjukan “happy hypoxia” yaitu gejala yang timbul pada orang yang terinfeksi namun tidak disadari.

Orang mengalami kondisi happy hypoxia sebenarnya bisa terlihat gejalanya, namun kerap diabaikan karena merasa masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Pasien dengan gejala ini juga menunjukan kadar oksigen di daerah menurun. Gejala awal yang biasanya dialami tubuh di antaranya seperti kelelahan, sakit kepala, demam, napas lebih pendek, terkadang kehilangan nafsu makan.

“Happy hypoxia yang tak disadari, pasien langsung tumbang saja. Yang jelas ada riwayat demam,” ujarnya.

Ia mengatakan hasil uji usap pasien belum diketahui, namun dari uji cepat (rapid test) menunjukan hasil reaktif dan kondisi klinis terinfeksi virus SARS-CoV-2.

“Rapid test reaktif, kondisi klinis sangat khas Covid-19. Diagnosa dokter juga Covid-19,” tambah Nuzelly.

Dalam dua bulan terakhir ini sudah empat tenaga kesehatan di Riau yang meninggal dunia karena Covid-19. Tiga di antaranya adalah dokter dan seorang lagi adalah perawat.


 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper