Bisnis.com, JAKARTA — Menyusul kabar Presiden AS Donald Trump positif Covid-19, Gedung Putih pun langsung melakukan tes ke lingkaran terdekatnya. Hasilnya, Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dinyatakan negatif virus corona.
Hasil tes Pence dan istrinya, Karen Pence, keluar pada Jumat (2/10/2020). Hal itu disampaikan oleh asistennya, Devin O'Malley.
"Seperti rutinitas yang sudah berjalan beberapa bulan terakhir, Wakil Presiden (Wapres) Pence melakukan tes Covid-19 setiap hari. Pagi ini, beliau dan istrinya dinyatakan negatif Covid-19. Wapres Pence tetap dalam keadaan sehat dan mendoakan Trump untuk cepat pulih," demikian cuitannya melalui Twitter seperti dilansir Bloomberg.
Demikian juga dengan Mnuchin, yang dinyatakan negatif Covid-19 setelah hasil tes Trump ternyata positif. Juru Bicaranya, Monica Crowley, mengatakan bosnya itu akan terus dites setiap hari.
Trump dan Melania Trump langsung mendapat ucapan doa cepat sembuh dari para pemimpin dunia. Presiden AS Vladimir Putin mengirimkan telegram hanya beberapa jam setelah kabar ini keluar.
"Saya yakin kebugaran, semangat, dan optimisme Anda akan membantu dalam menghadapi virus berbahaya ini," ujarnya dalam telegram tersebut.
Baca Juga
My best wishes to President Trump and the First Lady. Hope they both have a speedy recovery from coronavirus.
— Boris Johnson (@BorisJohnson) October 2, 2020
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, yang sudah lebih dulu positif Covid-19 pada Maret 2020, juga menyampaikan ucapan serupa. Sebelumnya, Johnson menjadi pusat perhatian karena banyak pihak meragukan dirinya sudah benar-benar pulih.
"Saya lebih sehat dari sebelumnya. Saya sama sehatnya dengan anjing tukang daging, berkat berat badan yang turun," ucapnya.
Adapun Juru Bicara Pemerintah Prancis Gabriel Attal menyampaikan, dalam siaran televisi, bahwa situasi ini menunjukkan bahwa virus corona tidak tebang pilih dalam menyasar korbannya, termasuk mereka yang paling skeptis sekalipun.
AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di dunia. Data Johns Hopkins University menyebutkan per Jumat (2/10), ada lebih dari 7,27 juta kasus positif di Negeri Paman Sam dan 207.816 kematian terkait penyakit ini.