Bisnis.com, JAKARTA - Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah meninggal dalam usia usia 91 tahun.
Dikutip dari BBC, sejak Juli 2020, Sheikh Sabah sudah dirawat di Amerika Serikat. Dia meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit AS pada Selasa. Sheikh Sabah dirawat di Amerika Serikat setelah menjalani operasi atas kondisinya.
Hingga saat ini belum ada informasi terperinci terkait penyebab meninggalnya Sheik Sabah.
Lahir pada 1929, mendiang penguasa yang menjabat sebagai menteri luar negeri Kuwait selama hampir 40 tahun itu mengambil alih kekuasaan pada 2006.
Dia dianggap sebagai arsitek kebijakan luar negeri Kuwait modern dan sangat dihormati di wilayah GCC dan wilayah Timur Tengah secara umum.
Hubungan Indonesia - Kuwait
Indonesia dan Kuwait merupakan negara yang bersahabat dekat karena memiliki banyak kesamaan posisi di isu-isu internasional.
Indonesia-Kuwait sempat menggelar forum bisnis di Kuwait City pada Senin (2/9/2019). Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan bisnis di berbagai bidang senilai sekitar US$13 juta.
Beberapa kesepakatan bisnis yang dihasilkan meliputi bidang perikanan, komoditi, digital research untuk UMKM dan e-commerce, big data dan teknologi artificial intelligince (AI).
Selain itu, tenaga kerja profesional Indonesia diminati oleh Kuwait. Tenaga kerja yang diminati untuk sektor kesehatan seperti perawat, sektor lainnya adalah bidang minyak dan gas baik sebagai teknisi atau engineers, informasi teknologi, maupun di bidang hospitality seperti perhotelan, restaurant, dan spa.
Duka Negara Teluk
Warga Kuwait dan para pemimpin negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berduka dengan kepergian Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah dalam usia 91 tahun.
Raja Salman dari Arab Saudi menyampaikan ucapan belasungkawa kepada emir Kuwait yang baru, Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah melalui saluran telepon.
Raja Arab Saudi itu menyatakan ‘kehilangan saudara tersayang,' begitu mendengar berita duka tersebut seperti dikutip ArabNews.com, Rabu (30/9/2020).
"Kami telah kehilangan seorang saudara dan seorang pemimpin tersayang yang mengabdikan hidupnya untuk melayani negaranya, bangsa Arab dan Islam serta komunitas manusia," ujar Raja Salman.
Dia menilai almarhum memperoleh posisi terhormat dan sangat dihargai oleh para pemimpin dan rakyat dunia.
Raja Salman juga mengucapkan selamat kepada Syekh Nawaf yang telah mengambil alih kendali emir Kuwait dan mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi mendukung Kuwait dan berharap negara tersebut lebih aman, makmur, dan stabil.