Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksanaan pemilu di tengah pandemi Covid-19 membuat negara harus menyesuaikan pelaksanaannya, contohnya seperti terjadi pada pilpres di AS.
Tidak seperti di Indonesia yang masih menggunakan surat suara, penyelenggara pemilihan presiden di AS memberikan pilihan bagi warganya untuk memilih melalui pos.
Bagi warga AS, pesta demokrasi sudah di depan mata. Pilpres AS bakal dilaksanakan pada November 2020. Yang berbeda dari pilpres tahun ini, pemungutan suara dilakukan dengan surat yang dikirim melalui pos.
Penyelenggara pemilu AS telah menentukan protokol kesehatan bagi petugas pemilu AS untuk memastikan surat suara yang dikirim otentik.
Pertama, kertas suara dikirim di dalam dua amplop. Amplop pertama adalah amplop privasi dan amplop kedua akan ditanda tangani oleh pemilih.
"Tanda tangan pemilih akan dibandingkan dengan data yang dimiliki pemerintah sebelum suara mereka dihitung," seperti dikutip dari VOA News.
Kendati demikian, masih banyak yang khawatir jika pilpres kali ini diwarnai penipuan dan salah hitung.
Partai Republik yang mendukung Trump sudah lama tidak menyepakati ide ini. Sementara Partai Demokrat yang mengusung Joe Biden mendukung penuh.
Sekitar 60 persen negara bagian AS mengizinkan pemilu melalui pos dengan alasan apa pun. Namun, di bagian lainnya, warga harus memiliki alasan yang jelas untuk berpartisipasi dalam pilpres melalui pos, misal tugas militer, tengah dalam perjalanan, atau penyandang disabilitas.