Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) akan mendapatkan kiriman bulk vaksin sebanyak 50 juta dosis dalam periode November 2020 sampai dengan Maret 2021.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan hal itu diungkapkan saat kunjungan Sinovac ke pabrik Bio Farma pada 21 -23 September 2020 sebagai bagian dari proses transfer teknologi pengembangan vaksin Covid-19 dan observasi kesiapan Bio Farma dalam memproduksi vaksin.
“Prioritas Bio Farma untuk mendapatkan tambahan bahan baku vaksin covid-19 sebanyak 210 juta dosis sejak April 2021 hingga Desember 2021,” katanya dalam press briefing, Rabu (30/9/2020).
Dengan demikian, total bahan baku vaksin yang akan diterima Bio Farma mencapai 260 juta dosis hingga akhir 2021.
Senior Director Sinovac, Yang Guang,menyampaikan apresiasi dan menyatakan kepuasannya atas kesiapan Bio Farma dalam menerima transfer teknologi dan memproduksi bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac.
Baca Juga
Bio Farma terus melakukan proses persiapan pada November sampai dengan Desember 2020. Honesti mengungkapkan Bio Farma telah memperbesar kapasitas produksi pabriknya mencapai 250 juta dosis pada tahun 2021, yang sebelumnya hanya 100 juta dosis.
“Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan mulai memproduksinya pada bulan Januari 2021 mendatang,” ungkapnya.