Bisnis.com-JAKARTA - Salah satu konflik tertua di dunia terkait sengketa wilayah antara Armenia dan Azerbaijan kembali meletus. Pertempuran sengit antara dua negara itu menewaskan sedikitnya 23 orang.
Helikopter dilaporkan ditembak jatuh dan tank-tank dihancurkan ketika dua bekas republik Soviet itu bertempur di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri.
Demikian dilaporkan BBC.com, dikutip Senin (28/9/2020).
Wilayah itu diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dikendalikan oleh etnis Armenia.
Ketika perang pecah di awal tahun 1990-an, puluhan ribu orang tewas dalam pertempuran. Perbedaan etnis dan agama di bawah tekanan komunisme muncul kembali dengan konsekuensi yang menghancurkan.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan kemarin bahwa dia yakin akan mendapatkan kembali kendali atas wilayah yang memisahkan diri itu.
Sementara itu, darurat militer telah diberlakukan di beberapa wilayah Azerbaijan serta di Armenia dan Nagorno-Karabakh.
Konflik di Pegunungan Kaukasus itu tetap tidak terselesaikan selama lebih dari tiga dekade dan pertempuran berkala tak terhindarkan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjanjikan dukungan untuk Azerbaijan selama krisis baru. Sementara Rusia, yang secara tradisional dipandang sebagai sekutu Armenia, menyerukan gencatan senjata dan segera melakukan pembicaraan untuk menstabilkan situasi.