Bisnis.com, JAKARTA - China berbalik menyerang Amerika Serikat (AS) pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB dengan mengatakan “cukup sudah” menuduh China sebagai penyebab Virus Corona, sedangkan AS sendiri menjadi sumber masalah global.
Dua hari setelah Presiden Donald Trump menggunakan pidato tahunannya di Majelis Umum untuk menyerang China, duta besarnya untuk PBB, Zhang Jun, mengkritik keras peran global AS.
"Saya harus mengatakan, cukup sudah! Anda telah menciptakan cukup banyak masalah bagi dunia," katanya pada pertemuan Dewan Keamanan tentang pemerintahan global melalui konferensi video dengan menampilkan beberapa kepala negara.
"AS memiliki hampir tujuh juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 200.000 kematian sekarang. Dengan teknologi dan sistem medis tercanggih di dunia, mengapa AS ternyata memiliki kasus dan kematian yang paling banyak dikonfirmasi ” Zhang mempertanyakan.
Jika seseorang harus dimintai pertanggungjawaban, maka dia adalah beberapa politisi AS sendiri, katanya.
Menggunakan frasa yang sering dikatakan oleh para pemimpin AS ke China, Zhang berkata, "AS harus memahami bahwa kekuatan besar harus berperilaku seperti kekuatan besar."
Baca Juga
Amerika Serikat, katanya, "benar-benar sudah terisolasi".
"Sudah waktunya untuk bangun," tegas Zhang dalam sambutan yang didukung dengan antusias oleh rekannya dari Rusia seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (25/9/2020).
Sementara itu, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kelly Craft, menyuarakan kemarahan atas pernyataan tersebut.
"Kamu tahu, kalian sangaat memalukan. Saya heran dan saya muak dengan isi pernyataan sikap hari ini," kata Craft.
"Saya sebenarnya sangat malu dengan Dewan ini. Anggota Dewan mengambil kesempatan ini untuk fokus pada dendam politik daripada masalah kritis yang ada. Ya ampun," ujarnya.
Trump dalam pidatonya pada Selasa 922/9/2020), telah menuntut tindakan terhadap China karena menyebarkan "wabah" Covid-19.
China pada awalnya menekan berita penyakit pernapasan ketika muncul tahun lalu di Wuhan dan saran awal mengecilkan risiko penularan wabah itu.
Para pemimpin komunis China baru-baru ini mencoba mengubah narasi menjadi salah satu keberhasilan dalam menghentikan virus.