Bisnis.com, JAKARTA – Pengguna iPhone di Amerika Serikat bergegas untuk menginstal aplikasi WeChat menjelang pemblokiran oleh Pemerintah Donald Trump yang ditetapkan akan berlaku mulai Minggu (20/9/2020) waktu setempat.
Dikutip dari Bloomberg, unduhan WeChat melonjak sehingga aplikasi itu menjadi yang paling banyak diunduh ke-100 di AS pada hari Jumat (18/9/2020). Hal itu didasarkan pada data dari perusahaan analitik seluler SensorTower.
Padahal, aplikasi ini biasanya berada di peringkat antara 1.000 dan 1.500 sepanjang 2020. Peningkatan unduhan pada Jumat (18/0/2020) membawa aplikasi tersebut untuk pertama kalinya memasuki 500 unduhan teratas.
Hal ini terjadi setelah pemerintah AS menyatakan akan melarang WeChat, yang dijalankan oleh Tencent Holdings Ltd. Tiongkok, dan aplikasi populer milik Tiongkok lainnya, TikTok, dengan alasan masalah keamanan nasional.
Larangan tersebut dijadwalkan mulai berlaku mulai Minggu (20/9/2020) waktu setempat. Dengan demikian, para pengguna WeChat dan TikTok di AS tidak akan lagi dapat mengunduh aplikasi tersebut atau mengunduh pembaruannya.
Sebagai tambahan, WeChat akan mendapat masalah tambahan dari Pemerintah AS yang melarang perusahaan Amerika untuk menjalankan transaksi dan melakukan lalu lintas internet lewat aplikasi tersebut.
Baca Juga
Dengan demikian, pengguna yang masih menggunakan aplikasi itu, kemungkinan akan mengalami perlambatan dan gangguan karena layanan teknologi pihak ketiga yang membuatnya tetap berjalan tidak akan berfungsi lagi.
“WeChat AS untuk semua tujuan praktis akan ditutup,” kata Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (19/9/2020).
Sementara itu, berdasarkan data SensorTower, peringkat TikTok sebagai aplikasi terpopuler keempat di toko iPhone tidak berubah setelah adanya pengumuman tersebut. Dengan begitu, TikTok tetap bertahan pada jajaran 15 besar aplikasi dengan unduhan terbanyak sepanjang 2020.
ByteDance Ltd. sebagai pemilik TikTok sejatinya sedang merundingkan kesepakatan untuk menyerahkan kendali atas operasi dan datanya di AS kepada Oracle Corp. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kekhawatiran AS bahwa data pengguna di negara mereka bsia jatuh ke tangan pemerintah China.
Pengecualian untuk TikTok, perusahaan ini masih dapat melakukan bisnis dengan perusahaan Amerika hingga 12 November. Artinya, aplikasi tersebut, kemungkinan akan terus berfungsi untuk pengguna hingga setelah pemilihan presiden 3 November.