Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri India Narendra Modi memperingati ulang tahun ke-70 pada Kamis (17/9/2020) hari ini. Namun alih-alih banjir ucapan dan doa, politikus partai Bharatiya Janata tersebut justru dapat banjir kado berupa sindiran-sindiran pahit dari warganet India.
Sindiran-sindiran tersebut terutama menyerang kegagalan Modi mengatasi lonjakan PHK di dalam negeri. Per Kamis (17/9) siang, tagar #NationalUnemploymentDay bahkan sempat trending di Twitter India.
Hingga artikel ini dirilis, sudah lebih dari 2,75 juta cuitan disuarakan dengan tagar tersebut. Kritik-kritik masif bukan cuma disuarakan masyarakat biasa, tapi juga mereka yang berasal dari kalangan partai oposisi.
Anggota kongres Rahul Gandhi misalnya, menuding Modi menciderai kepercayaan publik India dengan lambannya penetapan kebijakan untuk mendukung ekonomi perkantoran.
Modi sebelumnya memang telah mengeluarkan stimulus senilai 21 triliun rupe atau setara US$280 miliar untuk membantu kalangan menengah ke bawah dan petani. Meski demikian, tindak lanjut dari langkah tersebut dinilai masih kurang.
Sebagai catatan, sepanjang April-Juli 2020 total pemutusan hubungan kerja di India tercatat menyentuh hampir 19 juta kasus. Lockdown ketat yang diberlakukan sejak Maret juga membuat ekonomi India terkontraksi 23,9 persen pada kuartal II/2020.
Baca Juga
Di saat bersamaan, permasalahan virus juga tak teratasi dengan baik. Kasus harian Covid-19 di India pada Kamis (17/9) meningkat sebanyak 90.123. Akibatnya, kini total kasus kumulatif di Negeri Anak Benua telah mencapai 5,12 juta. Dari data tersebut, sebanyak 4,03 juta orang telah sembuh dan 83.198 warga dinyatakan meninggal.
Namun, terlepas dari banjir cecaran dan berbagai catatan buruk, publik masih menaruh harapan pada Modi. Survei terbaru yang dilakukan India Today misalnya, mengatakan bahwa 78 persen warga India masih berharap pemerintah bisa mengatasi segala permasalahan yang ada.