Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda dengan Prabowo, PM India Narendra Modi Akan Hadiri KTT G7 di Kanada

Perdana Menteri India Narendra Modi akan menghadiri KTT G7 di Kananaskis, Kanada pada 16—17 Juni 2025.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada Sabtu, 25 Januari 2025, di Hyderabad House, New Delhi. - Dok. BPMI Setpres/Laily Rachev.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, pada Sabtu, 25 Januari 2025, di Hyderabad House, New Delhi. - Dok. BPMI Setpres/Laily Rachev.

Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri India Narendra Modi akan menghadiri KTT G7 di Kananaskis, Kanada pada 16—17 Juni 2025. Hal ini berbeda dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, yang diperkirakan absen dalam momen tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, Minggu (15/6/2025), Modi dijadwalkan berpartisipasi dalam pembicaraan tentang keamanan energi, inovasi, AI, teknologi kuantum, serta melakukan pertemuan bilateral.

Kehadiran Modi di KTT G7 dipastikan Kementerian Luar Negeri India dalam sebuah pernyataan resmi. Sebelumnya, keikutsertaan Modi menjadi tidak pasti usai terjadi kecelakaan pesawat Air India pada hari Kamis (12/6/2025).

Dia juga diharapkan untuk bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di sela-sela pertemuan. Hubungan antara India dan Kanada sendiri memanas sejak 2023, ketika Perdana Menteri saat itu Justin Trudeau secara terbuka menuduh India membunuh seorang pemimpin separatis Sikh, yang kemudian dibantah India.

Langkah Modi itu berbanding terbalik dengan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo dipastikan tidak akan menghadiri outreach session pada perhelatan KTT G7 di Kanada pada 17 Juni 2025.

Alasannya, Prabowo telah lebih dulu berkomitmen untuk bertandang ke Singapura dan Rusia. Sebelumnya, Prabowo telah menerima secara resmi undangan untuk menghadiri salah satu sesi di KTT G7 itu.

Hanya saja, Kementerian Luar Negeri telah mengonfirmasi bahwa Prabowo tidak akan hadir pada pertemuan antara pemimpin tujuh negara dengan perekonomian terbesar itu.

"Karena adanya beberapa komitmen pertemuan Bapak Presiden, baik itu terkait dengan pertemuan di Singapura dan juga dengan partisipasi di forum di Rusia, maka Bapak Presiden tidak dapat hadir pada pertemuan tersebut," ujar Juru Bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat pada taklimat media, Kamis (12/6/2025). 

Sinyal Negatif

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pemerintah perlu merespons secara cermat dan strategis agar absensi Prabowo di G7 tidak ditafsirkan sebagai sinyal politik negatif terhadap mitra strategis Indonesia, terutama negara-negara Barat.

Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufikurahman, menekankan pentingnya melakukan diplomasi pasca-forum secara proaktif, guna menjaga relasi dan persepsi di level global.

“Ketidakhadiran Presiden dalam forum G7 sejatinya bukan sekadar soal protokoler, tapi menyampaikan sinyal politik yang penting bagi mitra-mitra strategis Indonesia, khususnya negara-negara ekonomi maju,” ujar kepada Bisnis, Jumat (13/6/2025).l

Dia menambahkan bahwa secara substansi, G7 adalah forum yang sangat strategis bagi Indonesia untuk memperkuat kanal diplomasi ekonomi dan memperluas akses pasar.

Absennya Prabowo, menurut Rizal, bisa menimbulkan celah persepsi bahwa Indonesia mulai menjauh dari orbit Barat, meski faktanya sebagian besar arus investasi langsung dan perdagangan berteknologi tinggi masih bersumber dari negara-negara G7.

“Jika tidak diimbangi dengan strategi diplomasi lanjutan yang aktif dan terukur, absensi ini bisa menurunkan efektivitas posisi Indonesia dalam negosiasi global, serta melemahkan momentum untuk masuk ke dalam rantai nilai strategis yang ditawarkan oleh ekosistem G7—terutama dalam hal pendanaan hijau, digitalisasi, dan supply chain re-engineering pasca-pandemi,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper