Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawal Penanganan Corona di 9 Provinsi, Ini Sederet PR Luhut dan Doni

Penanganan Corona di 9 provinsi diprioritaskan karena adanya peningkatan jumlah kasus aktif Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat melakukan inspeksi mendadak/istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat melakukan inspeksi mendadak/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta secara khusus Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengawal penanganan virus Corona (Covid-19) di 9 provinsi.

Secara umum kondisi wilayah-wilayah tersebut cukup mengkhawatirkan karena melaporkan laju penambahan pasien Covid-19 dan juga angka kematian tertinggi secara nasional.

Wiku menjelaskan 9 provinsi yang diprioritaskan penanganannya antara lain adalah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Kalsel, Sulsel, Papua, dan Bali. Duet Luhut dan Doni diharapkan bisa membuat memperbaiki kondisi di 9 provinsi prioritas tersebut.

"Pertimbangan pemilihan provinsi prioritas ini adalah karena jumlah kasus aktifnya, laju insidensi atau kecepatan penambahan kasus, persentase kematian, laju kematian, dan karakteristik wilayahnya,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Kamis (17/9/2020).

Wiku menjabarkan Sumatra Utara melaporkan peningkatan risiko selama sepekan terakhir dan menjadi wilayah yang memiliki zona oranye terbanyak. Saat ini sebanyak 27 dari 33 kabupaten/kota menyandang status daerah dengan tingkat risiko sedang dan hanya satu kabupaten tidak terdampak, yakni Nias.

Wiku melanjutkan bahwa kunci penanganan Covid-19 di Sumatra Utara adalah kota Medan.

“Kami mohon apabila terjadi proses penurunan jumlah kasus di Kota Medan, maka kondisi Sumatra Utara akan meningkat dengan baik,” katanya.

Selanjutnya, DKI Jakarta menjadi wilayah prioritas karena peringkat kedua nasional dalam hal penambahan kasus harian. Wilayah ini juga merupakan peringkat pertama secara nasional dalam hal jumlah kasus secara kumulatif.

“Tidak ada kota berzona kuning atau hijau di DKI. Ini jadi perhatian nasional agar kinerjanya bisa diperbaiki,” kata Wiku.

Jawa Barat juga menjadi wilayah yang diminta Presiden Jokowi dikawal oleh duet Luhut dan Doni. Pasalnya, daerah penyangga Ibu Kota yakni kota Bekasi, kabupaten Bekasi, kota Bogor, kabupaten Bogor, dan Depok adalah penyumbang kasus tertinggi di Jawa Barat, atau sebesar 70 persen.

Selain itu, Jabar juga tidak memiliki kabupaten/kota zona hijau dan ditambah lagi kenaikan kasus positif sebesar 9,3 persen selama sepekan terakhir ini dibandingkan pekan sebelumnya.

“Ini adalah perlu menjadi perhatian agar betul-betul kondisi terutama daerah yang menempel di DKI jakarta dapat diturunkan kasusnya agar perbaiki kinerja provinsi Jabar,” ujar Wiku.

Provinsi berikutnya adalah Jawa Tengah, di mana wilayah ini melaporkan, per 13 September, kasus mingguan naik 52 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Persentase kematian di provinsi Ganjar Pranowo ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yakni 6,45 persen.

Adapun, satu provinsi dengan catatan paling mengkhawatirkan adalah Jawa Timur karena memiliki tingkat kematian sangat tinggi. Persentase kematian provinsi yang dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa ini lebih tinggi dibandingkan nasional yakni 7,25 persen.

“Kami perlu sampaikan angka ini adalah angka yang sangat tinggi. Mari bekerja bersama-sama untuk turunkan persentase kematian ini sehingga bisa berada di bawah rata-rata nasional,” kata Wiku.

Selain itu, Jawa Timur juga tercatat pada peringkat keempat kecepatan laju kematian tertinggi di Indonesia.

“Apabila ini dikoreksi maka kondisi nasional akan berubah besar,” kata Wiku.

Provinsi lain yang menjadi prioritas adalah Bali. Pulau Dewata mengalami kenaikan kasus minggan signifikan selama 4 pekan terakhir.

“Kenaikan kematian tertinggi selama sepekan terakhir yakni 72 persen,” ujar Wiku.

Selanjutnya, provinsi Kalimantan Selatan menjadi perhatian karena mencatat kasus positif yang naik sebesar 10,3 persen selama sepekan terakhir. Wilayah ini juga memiliki tingkat kematian di atas nasional, yakni 4,16 persen.

Kemudian, Provinsi Sulawesi Selatan dan Papua. Sulsel menjadi prioritas karena kasus positif meningkat selama 4 pekan berturut-turut, hingga 6 September 2020.

“Kota Makassar menyumbang 55,5 persen kematian di Sulsel dalam sepekan terakhir. Kami mohon perhatian untuk pimpinan kota Makassar,” kata Wiku.

Adapun, Papua melaporkan penambahan kasus signifikan dalam 5 pekan terakhir atau sebesar 43,2 persen. Hal ini seiring dengan tingkat kesembuhan mengalami penurunan, dari 79,7 persen menjadi 76 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper