Bisnis.com, JAKARTA – Skema bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi masalah bagi salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, JPMorgan Chase & Co. karena membuat produktivitas para pekerjanya menurun.
Dalam pertemuan dengan Analis Keefe, Bruyette & Wood (KBW), CEO JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon mendiskusikan penurunan produktivitas tersebut. Kekhawatiran WFH tidak mampu menggantikan interaksi organik menjadi salah satu alasan perusahaan itu kembali memberlakukan sistem bekerja dari kantor dalam waktu dekat.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (15/9/2020), Tim Analis KBW dalam catatannya kepada para klien pada 13 September 2020 menuturkan dari pertemuannya dengan Dimon, sistem WFH terbukti berdampak terhadap produktivitas pekerja dan kreativitas para karyawan muda JPMorgan.
“Secara umum Jamie berpandangan bahwa kembali bekerja dari kantor akan berdampak baik terhadap para pekerja mudanya sekaligus menumbuhkan kembali kreativitas,” tulis Analis KBW Brian Kleinhanzl dalam laporannya.
Juru Bicara JPMorgan Michael Fuso kemudian mengklarifikasi laporan tersebut dengan mengatakan bahwa sebenarnya penurunan kinerja terjadi secara umum di perusahaan. Dia hanya mengatakan bahwa para pekerja muda memang terancam melewatkan kesempatan belajar karena tidak bekerja dari kantor.
Apa yang terjadi di JPMorgan menggambarkan bahwa bekerja dari rumah tidaklah mudah, khususnya untuk beberapa pekerjaan. Padahal, studi prapandemi menunjukkan bahwa WFH dapat dilakukan seefisien WFO.
Baca Juga
Tak heran jika pada pekan lalu, akhirnya perusahaan meminta para pekerjanya, khususnya yang berposisi senior di divisi perdagangan dan pemasaran untuk kembali WFO mulai 21 September 2020. Adapun, pekerja dari divisi lain diminta untuk WFO sesuai ketentuan di New York, yakni dengan keterisian kantor maksimum 50 persen.