Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno Kutip Surat Ali Imran dalam Negosiasi Perdamaian Afghanistan

Hal ini diungkapkan sebelum menutup pernyataannya dalam video conference.
Menlu Retno LP Marsudi di Kantor Presiden, Rabu (15/4/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Menlu Retno LP Marsudi di Kantor Presiden, Rabu (15/4/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan surat dalam Quran yakni Ali Imran ayat 103 sebagai pesan mendorong perdamaian Afghanistan dalam Negosiasi Perdamaian Afghanistan pertama pada Sabtu (12/9/2020).

Hal ini diungkapkan sebelum menutup pernyataannya dalam video conference. Hal ini Menlu Retno sampaikan untuk memperkuat pesan kepada Afghanistan, dalam hal ini pemerintah dan Taliban, agar memprioritaskan persaudaraan ketimbang permusuhan.

“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali [agama] Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu [masa jahiliah] bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.” Begitulah penggalan surat Ali Imran ayat 103.

Dalam pernyataan resminya, kepentingan rakyat Afghanistan harus menjadi yang utama dalam proses perdamaian ini. Keterlibatan semua elemen di Afghanistan termasuk peran perempuan Afghanistan menjadi sangat penting dalam proses perdamaian ini.

Kedua, memastikan adanya progres melalui terciptanya kondisi yang kondusif bagi pembicaraan dan perundingan damai, baik faktor internal maupun eksternal.

Ke depan, Indonesia melalui Utusan Khusus Menlu RI yaitu Dirjen Aspasaf, Duta Besar Desra Percaya, akan menjadi bagian dari Host Country Support Group atau HCSG yang terdiri dari like-minded countries dan parties (Indonesia, Jerman, Norwegia, Uzbekistan dan U

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah negosiasi bersejarah di Timur Tengah, yakni Negosiasi Perdamaian Afghanistan di antara Taliban dan pemerintah berlangsung di Qatar pada 11 - 12 September 2020.

Kedua belah pihak yang bertikai bertemu tatap muka untuk pertama kalinya untuk mengakhiri konflik selama hampir dua dekade.

Indonesia menjadi salah satu tamu negara yang diundang sebagai bagian dari Quint, yaitu lima negara yang sejak awal berkontribusi dalam proses perdamaian ini yaitu Qatar, Indonesia, Norwegia, Jerman dan Uzbekistan.

Selain Indonesia, sejumlah perwakilan dari negara lain seperti AS, India, Turki, Pakistan juga turut berpartisipasi dalam negosiasi tersebut.

Dilansir dari Aljazeera, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan perundingan ini kemungkinan akan menimbulkan perdebatan. Untuk itu, hasilnya akan bergantung dari Afghanistan, bukan AS.

“Masing-masing dari Anda memiliki tanggung jawab besar. Ingat Anda bertindak tidak hanya untuk generasi Afghanistan ini, tetapi untuk generasi mendatang juga, anak-anak dan cucu Anda," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper