Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan bahwa rapat koordinasi antara pemerintah pusat, Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten terkait teknis PSBB total Jakarta dan strategi daerah Jabodetabek dilalui dengan harmonis.
Ridwan menjelaskan bahwa dalam rapat tersebut tidak ada silang pendapat antara kubu ekonomi dan kesehatan. Adapun finalisasi keputusan PSBB Jakarta akan diumumkan Minggu (13/9/2020).
“Baru selesai rakor para menteri dgn Gub DKI, Jabar, Banten terkait Teknis PSBB DKI dan strategi Jabodetabek. Tidak ada persilangan pendapat. Tidak ada kubu ekonomi vs kesehatan. Semuanya saling melengkapi dan menguatkan,” cuitnya pada Sabtu (12/9/2020).
Dalam cuitannya yang lain, Ridwan mengatakan persoalan dalam mengurus Bogor, Depok, dan Bekasi selalu satu frekuensi. Hal ini seturut dengan mendukung kebijakan DKI sama dengan mengurus kepentingan Jawa Barat.
“Mengurusi Covid ini tidak bisa sendiri-sendiri pake kacamata batas administrasi politik semata,” tulisnya.
Baru selesai rakor para menteri dgn Gub DKI, Jabar, Banten terkait Teknis PSBB DKI & stategi Jabodetabek. Tidak ada persilangan pendapat. Tidak ada kubu ekonomi vs kesehatan. Semuanya saling melengkapi dan menguatkan. Resminya diumumkan besok detailnya ol Satgas Pusat & Gub DKI.
— ridwan kamil (@ridwankamil) September 12, 2020
Pernyataan Ridwan Kamil ini berbeda dengan sehari sebelumnya. Gubenur Jabar ini sebelumnya sempat menyindir Anies agar berkoordinasi terlebih dulu dengan pusat dan tidak mengeluarkan statemen yang meresahkan pasar.
“Itu juga menjadi hikmah kepada kita memang dalam statement Covid-19 ini ditunggu oleh siapapun baik oleh masyarakat, pelaku ekonomi, sehingga menjadi sebuah kehati-hatian bagi kita agar setiap pernyataan ini dihitung secara baik. Kalau pun itu berita buruk dipersiapkan sebuah proses sehingga tidak akan terjadi,” katanya di DPRD Jawa Barat, Bandung, Jumat (11/9/2020).
Saat pemerintah hendak menyampaikan Konferensi pers Update Perkembangan dan Situasi Terbaru Wisma Atlet, kegiatan tersebut tertunda lebih dari tiga jam. Padahal dalam jadwal, konferensi pers tersebut digelar pukul 15.00 WIB, tetapi terealisasi pukul 18.30 WIB, karena alotnya pembahasan PSBB Jakarta.
Kini pemerintah masih akan melakukan rapat terkait rencana PSBB Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali merencanakan PSBB total pada Senin (14/9/2020). Saat dia mengumumkan rencana itu, pelaku pasar merespons negatif. Indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terperosok ke level 4.891 sehari pengumuman itu.
Sebagai informasi, Anies juga mendapatkan serangan dari para menteri kabinet Presiden Jokowi dan kepala daerah Jabodetabek terkait rencana PSBB total DKI Jakarta. Namun, dukungan bagi Gubernur DKI justru datang dari Koalisi Masyarakat Sipil, akademisi dan pegiat medsos.
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan rapat mengenai kebijakan PSBB DKI Jakarta masih dalam tahap pembahasan oleh Pemprov DKI Jakarta dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Rapat dilaksanakan pada hari ini hingga besok.
"Malam ini sampai besok pagi, sehingga pengumuman yang disampaikan ke masyarakat ada sebuah kepastian, harmonisasi antara kepentingan pusat dan daerah," tutur Doni.
Doni menegaskan bahwa pemerintah mengutamakan kesehatan masyarakat. Namun, pemerintah pusat cenderung menginginkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) untuk menjadi ujung tombak atau garda terdepan.
“Jangan kita biarkan dokter rumah sakit menjadi garda utama, mereka harus menjadi benteng terakhir, agar kita bisa menyelamatkan tenaga-tenaga dokter, tenaga kesehatan lainnya, para perawat. Kita tidak ingin kehilangan dokter lebih banyak lagi," ucap Doni.