Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ernest & Young hingga UOB Terima Subsidi Gaji dari Pemerintah Hong Kong

Dikutip dari Bloomberg, perusahaan-perusahaan milik taipan Hong Kong diketahui juga menerima bantuan subsidi gaji yang nilainya mencapai puluhan miliar dolar AS. Hal ini memicu kritik dari serikat buruh.
Demonstran berkumpul di Statue Square, di luar gedung kantor pusat HSBC. Sejumlah bank mulai menarik kebijakan work from office seiring dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang meningkat di Hong Kongn/Fotografer: Kyle Lam / Bloomberg
Demonstran berkumpul di Statue Square, di luar gedung kantor pusat HSBC. Sejumlah bank mulai menarik kebijakan work from office seiring dengan jumlah kasus positif Covid-19 yang meningkat di Hong Kongn/Fotografer: Kyle Lam / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Taipan properti Hong Kong dan perusahaan global termasuk Ernst & Young dan Jones Lang LaSalle Inc. telah menerima subsidi upah yang didanai pemerintah senilai hingga puluhan juta dolar untuk melindungi lapangan pekerjaan yang seharusnya hilang selama pandemi virus Corona.

Sementara perusahaan berhak mengklaim subsidi, pembayaran kepada pengembang yang dikendalikan oleh taipan miliarder dan perusahaan keuangan yang mempekerjakan profesional bergaji tinggi telah menimbulkan kekhawatiran tentang keadilan program subsidi upah tersebut.

Pekerjaan kerah putih sebagian besar tetap utuh selama krisis, dengan beban resesi Hong Kong jatuh pada pekerja berketerampilan rendah dan bergaji rendah di industri konstruksi, ritel dan makanan.

Untuk menerima subsidi, perusahaan hanya harus berjanji untuk tidak mengurangi jumlah pegawai di bawah jumlah yang dijaminkan, dan menggunakan semua pendapatan mereka untuk membayar gaji.

Hal ini berbeda dengan program subsidi upah di negara lain seperti Australia, di mana perusahaan harus menunjukkan penurunan tajam dalam pendapatan untuk memenuhi syarat. Di AS., perusahaan jaringan burger Shake Shack Inc., harus mengembalikan dana setelah menghadapi serangan balik karena meminta program subsidi gaji untuk mendukung bisnis kecil.

“Ini sangat menyebalkan, pemerintah menutup mata dan tidak memperkenalkan tunjangan pengangguran kepada banyak pekerja pengangguran yang mengalami kesulitan bahkan untuk bertahan hidup. Tapi mereka terus mentransfer manfaat kepada konglomerat besar dan kuat dengan keuntungan besar,” kata Mung Siu Tat, Kepala Eksekutif di Konfederasi Serikat Buruh Hong Kong.

Di antara perusahaan yang menerima subsidi pada tahap pertama senilai HK$80 miliar (US$10 miliar) adalah CK Asset Holdings Ltd. milik Victor Li yang mendapat sedikitnya HK$22 juta, dan New World Development Co. milik keluarga miliarder Cheng yang menerima HK$56 juta untuk menutupi gaji karyawan di bulan Juni dan Agustus, menurut data pemerintah yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Asosiasi Manajemen Ritel Hong Kong menilai CK Asset dan New World sebagai dua dari lima tuan tanah yang paling tidak kooperatif dalam memberikan konsesi sewa kepada penyewa yang kesulitan pada bulan April selama gelombang wabah virus Corona.

Sementara itu, Henderson Land Development Co. menerima subsidi hingga HK$50 juta melalui anak perusahaan propertinya, dan agen properti Jones Lang LaSalle (JLL) mendapat HK$173 juta.

Sayangnya, CK Asset, Henderson Land, dan JLL tidak menanggapi apapun terkait dengan subsidi ini. JLL sebelumnya mengatakan berbagai industri termasuk real estat telah terpengaruh oleh Covid-19 dan program subsidi gaji tersebut akan membantu memastikan keberlanjutan bisnis di Hong Kong.

New World Development sebelumnya juga mengungkapkan belum mengajukan permohonan untuk program subsidi gaji tersebut, tetapi perusahaan afiliasinya telah melakukannya berdasarkan kebutuhan operasional mereka sendiri dan semua subsidi ditujukan kepada karyawan, terutama staf lini depan, pekerja konstruksi, dan pengemudi bus.

Hongkong Land Holdings Ltd., pemilik terbesar di wilayah Central, memperoleh HK$22 juta melalui program subsidi gaji tersebut. Sumber yang dikutip dari Bloomberg menuturkan perusahaan memutuskan untuk berpartisipasi setelah tinjauan menyeluruh.

Perusahaan berjanji untuk mempertahankan jumlah karyawan setidaknya 830 karyawan dan meluncurkan dana bantuan HK$100 juta untuk membantu orang-orang yang paling terkena dampak pandemi.

Pemberian bantuan pemerintah didasarkan pada 50 persen dari gaji aktual, dengan batasan HK$9.000 per karyawan setiap bulan.

Pandemi virus Corona, yang muncul setelah berbulan-bulan kerusuhan sosial, telah membuka keretakan dalam ekonomi Hong Kong. Salah satu kota dengan biaya hidup termahal ternyata memiliki sedikit jalan kesejahteraan. Bantuan keuangan paling langsung yang diterima pekerja Hong Kong selama pandemi adalah pemberian uang tunai HK$10.000 sebanyak satu kali kepada semua penduduk berusia 18 tahun ke atas.

Di sektor perbankan, Bank of East Asia Ltd. yang berbasis di Hong Kong, mendapat HK$114,8 juta dan mengatakan pihaknya mengajukan subsidi untuk mendukung inisiatif pemerintah untuk melindungi lapangan pekerjaan dan berkontribusi secara positif terhadap pemulihan ekonomi Hong Kong.

Diaken, yang menerima lebih dari HK$18 juta, telah mengambil tindakan untuk melindungi staf perusahaan dari dampak pandemi global terhadap bisnis.

“Skema Dukungan Ketenagakerjaan telah memungkinkan kami untuk memastikan bahwa staf kami di seluruh bisnis, termasuk profesional, dukungan bisnis, dan peserta pelatihan terlindungi,” ungkap manajemen perusahaan.

Selain keduanya, United Overseas Bank (UOB) dan China Life Insurance juga menerima bantuan ini sebesar HK$11 juta dan HK$13,2 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper