Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukungan China Melambungkan Permintaan Properti Hong Kong

Menurut laporan oleh Colliers International Inc., pengembang China telah memenangkan enam dari 13 lokasi lahan dalam tender pemerintah sejak Juli tahun lalu.
Bangunan residensial di Hong Kong, Sabtu (11/5/2019)./Bloomberg-Justin Chin
Bangunan residensial di Hong Kong, Sabtu (11/5/2019)./Bloomberg-Justin Chin

Bisnis.com, JAKARTA - Warga China kembali ke pasar real estat Hong Kong dengan memborong jutaan dolar dalam bentuk tanah dan blok perkantoran.

Aksi borong properti tersebut didorong oleh dukungan China untuk status Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional.

Menurut laporan oleh Colliers International Inc., pengembang China telah memenangkan enam dari 13 lokasi lahan dalam tender pemerintah sejak Juli tahun lalu, terhitung sekitar 60 persen dari total pengeluaran untuk paket tersebut. Investor China juga membentuk hampir semua transaksi properti lintas batas di Hong Kong.

Investasi aktif di real estate Hong Kong dari bisnis milik negara dan swasta adalah mosi percaya di kota tersebut pada saat kekhawatiran yang berkembang akan kebebasan Hong Kong yang semakin berkurang dan ekonomi yang lesu.

Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China menyatakan pemerintah akan memberikan dukungan untuk lembaga keuangannya yang melakukan bisnis di Hong Kong. Regulator juga menekankan bahwa status kota sebagai pusat keuangan internasional tidak akan dilemahkan oleh ketegangan China-AS.

"Kami yakin perusahaan dan modal China akan terus mencari peluang, menjadi gelombang permintaan berikutnya di pasar sewa dan investasi Hong Kong," kata Colliers dalam laporan yang dipimpin oleh Rosanna Tang, kepala penelitian, dilansir Bloomberg, Rabu (26/8/2020).

Perusahaan tersebut mengutip ekonomi tangguh China, inisiatif keuangan lintas batas dalam manajemen saham dan kekayaan, kumpulan modal Hong Kong untuk penggalangan dana, dan rencana Greater Bay Area sebagai pendorongnya.

Pembelian tanah paling penting pada tahun ini adalah oleh China Mobile Ltd. yang menghabiskan rekor 5,6 miliar dolar Hong Kong (US$723 juta) untuk sebuah situs industri di daerah Sha Tin pada Juli. Perusahaan itu membayar 55 persen lebih banyak dari penawar tertinggi kedua.

Ping An Insurance Group Co. dan China Cinda Asset Management Co. adalah dua pembeli teratas berdasarkan total akuisisi di pasar properti komersial Hong Kong selama 12 bulan terakhir. Modal China Daratan telah menghasilkan 98 persen dari investasi real estat masuk pada 2020, naik dari 61 persen dari 2019.

Perusahaan China mewakili 11 persen dari kesepakatan sewa kantor grade A yang ditandatangani pada paruh pertama tahun ini, dengan mayoritas perusahaan berasal dari industri perbankan dan keuangan. CMB International Capital Corp., China Minsheng Banking Corp. dan Orient Finance Holdings Ltd. memperluas ruang kantornya pada tahun ini, sementara beberapa pemain asing mengosongkan sejumlah perkantoran di Hong Kong.

Namun, investasi aktif dari perusahaan China belum mengubah pasar. Data dari Savills Plc menunjukkan, volume dan nilai transaksi kantor dan toko masing-masing merosot 41 persen dan 55 persen pada paruh pertama 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pemerintah Hong Kong baru-baru ini merevisi perkiraan 2020 untuk ekonomi berkontraksi 6 persen hingga 8 persen karena pandemi dan meningkatnya ketegangan perdagangan. Kota ini telah mengalami resesi sejak paruh kedua 2019 karena protes berkelanjutan sebelum virus corona.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper