Bisnis.com, JAKARTA – Thailand berencana menutup taman nasionalnya selama beberapa bulan tiap tahun untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
Penutupan taman nasional selama pandemi Covid-19 telah memberikan dampak positif terhadap perbaikan ekosistem dan habitat. Sebelumnya, taman-taman nasional di Thailand merupakan destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh para turis.
Hal ini membuat otoritas terkait memutuskan untuk menutup taman nasional setidaknya selama 2-4 bulan setiap tahunnya mulai tahun depan.
“Hal ini dilakukan supaya alam dapat merahabilitasi dirinya dan penjaga taman bisa memperbaiki area konservasi tersebut,” kata Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand Varawut Silpa-archa, dikutip dari Bloomberg, Jumat (4/9/2020).
Negara Gajah Putih ini memiliki lebih dari 100 taman nasional yang memanjang mulai dari pengunungan di utara hingga kepulauan di selatan. Beberapa taman nasional yang sangat digemari turis antara lain Pulau Phi Phi dan Teluk Phang Nga.
Pulau Phi Phi yang terletak di Teluk Maya ini terkenal akibat film yang dibintangi oleh Lenardo Dicaprio. Hingga saat ini, pulau itu masih ditutup untuk umum akibat kerusakan lingkungan yang sangat parah akibat kunjungan wisatawan.
Baca Juga
Berdasarkan data Departemen Nasional Thailad, lebh dari 20 juta wisatawan mengunjungi taman nasional di Thailand pada tahun fiscal 2019. Tak hanya itu, kunjungan wisatawan ke taman nasional ini juga memberikan pendapatan bagi pemerintah senilai 2,2 miliar baht (US$70 juta).
Pariwisata merupakan sektor kunci dalam ekonomi Thailand yang berkontribusi seperlima dari total Produk Domestik Bruto (PDB) sebelum pandemi Covid-19.
Beberapa destinasi alam mulai dari pantai, hutan alam, sampai taman nasional haru berjuang dari kepadatan wisatawan yang mencapai hamper 40 juta pada tahun lalu.