Bisnis.com, JAKARTA – Politisi PKS Mardani Ali Sera menanggapi komentar politisi PDIP Zuhairi Misrawi atau Gus Mis soal Provinsi Sumatra Barat (Sumbar ) berubah setelah 10 tahun dipimpin PKS.
Mardani dalam cuitannya yang dipantau di akun Twitter @MardaniAliSera, Jumat (4/9/2020), menegaskan bahwa PKS tak iri hati kala PDIP menang di daerah-daerah lain. Pun PKS tak menuduh macam-macam terhadap daerah tersebut.
“Kami memilih memperbaiki pelayanan ketimbang menuduh. Pemilu bukan iri hari. Jika tidak terpilih, maka yang salah bukan masyarakat, tapi partai yang ikut kompetisi,”cuitnya.
Gus Mis, alumnus Universitas Al Azhar Mesir dan cendekiawan Nahdlatul Ulama, Kamis (3/9/2020), merespons komentar Ketua DPP Bidang Politik PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani agar Sumbar semakin Pancasilais, Rabu (2/9/2020).
“Apa yang disampaikan Mbak Puan lebih dalam perspektif kekinian sekaligus harapan agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa kita. Sebab Provinsi Sumatra Barat setelah 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi. Padahal, Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatra Barat," ujar Gus Mis di Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Menurut Gus Mis, tidak hanya semangat berkehidupan berbangsa atas dasar Pancasila yang semangatnya nampak menurun.
Baca Juga
"Sepuluh tahun di bawah kepemimpinan PKS nampak tidak ada kemajuan fundamental. Fakta yang ada, intoleransi dan politik identitas berkembang di wilayah yang masyarakatnya dikenal terbuka tersebut,” tambahnya.
Gus Mis berharap agar berbagai gorengan politik hanya karena mau pilkada, dan ambisi PKS untuk mencoba bertahan di Sumatra Barat sebaiknya juga mengedepankan kompetisi yang mencerdaskan.