Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksin Covid-19: Dua Perusahaan China Prioritaskan Karyawan dan Tentara

Sinopharm telah menandatangani kesepakatan bersama dengan raksasa teknologi asal China Huawei.
Perusahaan vaksin dari China, CanSino Bio./Istimewa
Perusahaan vaksin dari China, CanSino Bio./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Karyawan dan tentara di China menjadi target utama vaksin Covid-19 buatan dua perusahaan farmasi China.

China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan CanSino Biologics Inc. memastikan bahwa produk vaksi yang mereka hasilkan akan diprioritas untuk para karyawan asal China yang sering bepergian ke luar negeri dan personel militer.

Baru-baru ini Sinopharm telah menandatangani kesepakatan bersama dengan raksasa teknologi asal China Huawei.

Bisnis Huawei yang menjangkau lebih dari 170 negara dan wilayah membuat karyawannya harus melakukan perjalanan ke luar negeri.

Lebih dari 200.000 karyawan Huawei berjuang melawan pandemi di seluruh dunia, termasuk ke negara-negara dan wilayah yang terkena dampak terparah, demikian Direktur Pelayanan Global Huawei Luo Wencheng dikutip media resmi setempat, Kamis (3/9/2020).

Sesuai kesepakatan tersebut, Sinopharm akan menyediakan sumber daya dan dukungan pelayanan kepada Huawei berupa vaksin dan produk kesehatan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jiwa 200.000 karyawan Huawei.

Vaksin inaktif yang diproduksi Sinopharm juga akan diberikan kepada para karyawan BUMN China sebelum bertugas ke luar negeri.

Vaksin tersebut sejauh ini terbukti aman dalam uji coba pada manusia. Sinopharm juga menawarkan vaksin gratis kepada pekerja medis di garis terdepan di beberapa rumah sakit milik negara, meskipun masih dalam uji coba tahap akhir.

Sementara itu, produsen vaksin terbesar lainnya CanSino Biologics Inc baru-baru ini mengumumkan bahwa vaksin rekombinan virus Corona (Ad5-nCoV) telah diberikan kepada personel militer China yang menjalankan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya di kawasan yang angka kasus Covid-19 sangat tinggi.

"Sangat mendesak bagi warga China yang sedang menjalankan misi penjaga perdamaian dengan melindungi mereka yang berada di wilayah yang memiliki kasus Covid-19 sangat tinggi. Namun kami membutuhkan lebih banyak data hasil uji klinis tahap ketiga sebelum kami komersialkan vaksin tersebut," kata pimpinan CanSino, Yu Xuefeng.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper